Malang (www.pilar.id) – Membuat sebuah film pendek yang beranggotakan setengahnya tak memahami dunia film pendek, merupakan hal baru bagi Kiki Ardiansyah. Meski begitu, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) jurusan Ilmu Komunikasi ini tetap optimis dengan usaha dan proses.
“Kami beranggotakan 13 orang, 9 diantaranya belum mengenal dunia film,” kenangnya. Proses pembuatan film yang berjudul “Bumi” ini. Memakan waktu sekitar 2 bulan dan dikerjakan saat libur kampus.
“Ketika itu saya dengan teman-teman tongkrongan ingin membuat sebuah karya, dari pada tidak ngapa-ngapain selama libur kampus,” ujar Kimbul selaku Sutradara film Bumi
Adanya niat itulah, Kimbul nama panggilannya bercerita, jika di akhir Agustus 2020 ia baru mengetahui, bila ada event kompetisi film pendek dari Indodax yang sudah dibuka sejak awal Juli 2020. Tak menunggu waktu lama, akhirnya Kimbul bersama teman-temannya, mulai merancang skenario film pendek dengan tema kompetisi “Optimis”
Ide film ini berawal, dari cara baru bersekolah di saat pandemi yang harus memiliki laptop atau handphone sebagai alat utamanya. Namun bagaimana dengan siswa yang tidak mempunyai alat pendukung utama tersebut.
Berangkat dari keresahan itulah. Kimbul berserta teman tongkrongannya, mendapat ide cerita mengenai sosok anak kecil bernama Bumi yang tidak memiliki gawai untuk belajar di rumah, dengan seorang guru yang menyadari kesulitan siswanya dan akhirnya guru tersebut mengajar secara tatap muka dengan Bumi setiap harinya. Hingga akhirnya, Bumi dapat naik kelas dan mengikuti kelas online untuk pertama kalinya, tanpa ketinggalan materi.
Film yang berdurasi kurang dari 5 menit ini. Berhasil menjadi nominasi di event Kompetisi Indodax 2020, di 3 kategori sekaligus, yaitu kategori Best Director, Best Actor dan Most Views.
“Diawal kita tidak berharap jika bisa masuk nominasi, karena kegiatan ini hanya untuk mengisi waktu kosong kami,” ucap mahasiswa semester 7 ini.
Meski terdapat beberapa kendala, seperti harus mengajarkan lagi diawal mengenai dasar-dasar film ke kawan-kawan, namun bagi Kimbul, hal itulah yang menjadi seru. Dimana mereka bisa saling berbagi informasi dan belajar bersama. Meskipun Kimbul beserta ke empat teman lainnya, telah bergabung di Kine Klub, yaitu kelompok studi sinematografi UMM. Tetapi event ini, tidak mengatasnamakan komunitas kampus tersebut.
“Meski anggota seluruhnya tidak dari satu komunitas, tetapi saya rasa kelompok ini sudah klop, kita pun juga produksi 3 film lain” ucapnya bangga.
Sedang dari pihak kampus, Kimbul menjelaskan, jika kampus baru mengetahui kabar tersebut saat film Bumi telah masuk nominasi. Pihak kampus baginya, juga sudah cukup mengapresiasi keberhasilan dirinya dengan teman-teman.
Adanya film ini, Kimbul ingin menyampaikan pesan, jika ingin berkarya atau melakukan sesuatu terutama harus optimis, meski hasilnya tidak sesuai ekspektasi “Dan harus yakin dengan proses, karena dari proses menentukan hasil,”pesannya. (jel)