Jakarta (pilar.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan bahwa jumlah perjalanan para wisatawan nusantara (wisnus) selama enam bulan pertama tahun 2023, hingga bulan Juni, berhasil mencapai angka sebesar 433 juta perjalanan.
“Namun, meskipun demikian, target yang ditetapkan untuk tahun ini adalah sekitar 1,2 hingga 1,4 miliar perjalanan. Saat ini, kami sedang melakukan penyesuaian dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui modifikasi algoritma Mobile Positioning Data guna menghitung jumlah wisnus. Target kami adalah agar setelah melewati masa Idul Fitri dan libur sekolah, kami masih memiliki satu kesempatan lagi untuk meningkatkan jumlah wisnus, yaitu menjelang akhir tahun dalam rangka liburan Natal dan Tahun Baru,” ujar Menparekraf dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno”, yang digelar secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Senin (28/8/2023).
Untuk mengejar sisa perjalanan sebanyak 766 juta yang diperlukan guna mencapai target, Menparekraf mendorong pemerintah daerah untuk mengadakan berbagai acara daerah yang dapat menarik minat wisatawan.
Selain itu, ia juga mengajak pemerintah daerah untuk mengundang komunitas dan pihak lain di luar wilayah kabupaten agar ikut serta dalam acara-acara tersebut, terutama yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, seperti Kharisma Event Nusantara (KEN).
“Kami berharap segala persiapan untuk menghidupkan acara-acara di daerah, termasuk kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), akan kami dorong. Bahkan, kami akan menyelenggarakan acara MICE di Padang untuk mendorong pertumbuhan jumlah wisnus. Saya mengajak pemerintah daerah untuk memanfaatkan segala potensi guna menciptakan acara berkualitas, dan TEPANAS merupakan salah satu contohnya,” tambah Menparekraf Sandiaga.
Lebih lanjut, Menparekraf juga mengungkapkan keprihatinannya terkait masalah polusi udara yang belakangan ini melanda wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Ia menyatakan bahwa polusi udara ini dapat berdampak negatif pada kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Jakarta, seperti Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah.
“Kami sangat berkomitmen untuk mengatasi masalah polusi ini secara tuntas. Kami tidak ingin dampak buruk dari polusi udara ini merusak citra dan reputasi Indonesia, yang pada akhirnya akan memengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara,” tegas Menparekraf. (hdl)