Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota Surabaya sedang melakukan revitalisasi kawasan kota lama untuk melestarikan nilai sejarahnya. Revitalisasi ini mencakup zona Eropa, Pecinan, dan Arab, dengan tujuan mengintegrasikan setiap zona untuk menawarkan destinasi wisata heritage yang menarik bagi para pelancong.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa penataan kota lama Surabaya masih terus berlangsung. Menurutnya, cerita masa lalu yang terdapat di kota lama tidak boleh terlupakan, sehingga warga Surabaya harus terus diberikan edukasi tentang nilai sejarah tersebut. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya sedang merevitalisasi kota lama tersebut.
“Insyaallah pada akhir bulan Mei 2024, kami akan meresmikan kota lama. Kota lama memiliki luas yang cukup besar, mulai dari Jembatan Merah yang termasuk dalam kawasan Pecinan, hingga zona Eropa. Pada akhir Mei, kami berharap semua sudah selesai,” ujar Wali Kota Eri pada Rabu (27/3/2024).
Pemkot Surabaya juga telah mengirim surat kepada Kementerian BUMN Republik Indonesia yang memiliki bangunan di kawasan kota lama. Wali Kota Eri berencana untuk mengelola bangunan tersebut agar dapat dimanfaatkan sebagai ruang pengembangan bisnis bagi anak muda di Kota Surabaya.
“Di kawasan Eropa terdapat banyak gedung BUMN yang tidak terpakai. Kami telah mengajukan kepada Menteri BUMN untuk dapat kami kelola namun tetap menjadi aset kementerian. Dengan demikian, bangunan-bangunan tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan anak muda,” ujar Eri.
Transportasi umum yang dapat digunakan oleh para wisatawan untuk menuju ke kota lama termasuk Suroboyo Bus, dan feeder Wira-Wiri Suroboyo. “Kami memanfaatkan bus dan Wira-Wiri untuk menghubungkan kota lama dengan tempat lain. Becak hanya akan beroperasi di dalam kota lama,” jelasnya.
Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Iman Kristian, mengatakan bahwa kawasan pertama yang hampir selesai dikerjakan adalah zona Eropa yang berpusat di sekitar Taman Sejarah dan Jembatan Merah Surabaya.
“Di Taman Sejarah, kami telah memulai pembangunan konstruksinya. Kami perkirakan pada bulan Mei 2024 semua pekerjaan terkait Taman Sejarah akan selesai. Jembatan Merah juga hampir selesai, hanya perlu penambahan ornamen sedikit,” kata Iman.
Iman juga menyampaikan bahwa DPRKPP Surabaya bersama Disbudporapar Surabaya berencana membuat museum luar ruangan, serta memasang replika mobil AWS Mallaby. Pekerjaan yang telah selesai termasuk pemasangan papan dengan bahan kayu asli, serta perbaikan railing Jembatan Merah.
“Konstruksi awalnya menggunakan kayu, namun karena posisinya tidak tepat, sudah rusak karena terkikis. Kami juga melakukan perbaikan pada pedestrian di tepi sungai. Dengan demikian, area tepi sungai akan semakin terlihat dari area Taman Sejarah,” ungkapnya.
Iman juga menjelaskan bahwa DPRKPP Surabaya membuat dua dermaga baru di Pasar Pabean dan di Crane Kuno. Dermaga ini akan terkoneksi dengan Wisata Air Susur Kalimas setelah dilakukan pengerukan sungai Kalimas yang saat ini cukup dangkal karena tingginya sedimentasi.
“Dengan penataan kota lama Surabaya yang sedang dilakukan, diharapkan kawasan tersebut dapat menjadi destinasi wisata kuliner dan sejarah yang menarik bagi warga dan wisatawan,” tutupnya. (rio/ted)