Surabaya (pilar.id) – Dua siswa Surabaya, Moreno Zaky Rahmadhany dan Monita Rizkia Taufani, mendapat apresiasi internasional atas presentasi mereka di forum Growing Up in Child Friendly Cities di Jinan, China, pada 21-26 September 2024. Paparan mereka dianggap terbaik dan orisinil oleh para delegasi dari berbagai negara.
Moreno dan Monita menarik perhatian dengan presentasi visual yang menggambarkan Surabaya sebagai kota ramah anak, tanpa teks yang berlebihan.
Penguasaan mereka terhadap isu partisipasi anak mengesankan perwakilan dari kota-kota besar seperti London, Kuching, Milan, Jinan, hingga Direktur UNICEF untuk Asia Pasifik. Negara bagian Sabah dan Sarawak bahkan berencana melakukan studi banding ke Surabaya.
“Kami ingin anak-anak di Sarawak bisa tampil seperti anak-anak Surabaya,” ujar Daniel Chua dari Majlis Bandaraya Kuching Selatan.
Monita menyampaikan bahwa Surabaya menyediakan ruang partisipasi bagi anak-anak, yang memungkinkan kota ini menjadi tempat yang nyaman untuk berkembang dan berinteraksi. Menurutnya, kota yang mendengar suara anak dapat menciptakan lingkungan yang ramah dan produktif.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Surabaya, Ida Widayati, menegaskan bahwa Surabaya terus berupaya memenuhi hak anak melalui kebijakan yang mendukung, serta fasilitas yang memadai untuk mewujudkan kota yang aman dan nyaman bagi anak-anak.
Kepala Perwakilan UNICEF untuk Pulau Jawa, Arie Rukmantara, turut memuji penampilan dua anak Surabaya tersebut.
Ia menekankan bahwa forum ini menjadi ajang penting untuk mengeksplorasi kebijakan kota ramah anak dan memastikan suara anak berada di garis depan dalam pengambilan keputusan. (rio/ted)