Semarang (pilar.id) – Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Perusahaan Listrik Negara menghentikan sementara aliran listrik di area yang dilanda banjir rob.
“Demi keselamatan masyarakat, kami mengambil tindakan preventif berupa penghentian sementara aliran listrik di lokasi kejadian maupun di sekitarnya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akibat arus listrik,” kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta M Irwansyah Putra, Senin (23/5/2022).
Dijelaskan, akibat banjir rob di daerah Pelabuhan Tanjung Emas dan Komplek Industri Lamicitra, PLN terpaksa harus mengamankan sebanyak 408 gardu distribusi yang menyalurkan listrik ke sebanyak 35 ribu pelanggan baik yang berada di lokasi maupun di luar lokasi banjir rob.
Selain itu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan situasi dan kondisi debit air di titik lokasi terdampak banjir. “Apabila air sudah surut dan kondisi sudah aman, PLN akan berupaya secepat mungkin menyalurkan kembali aliran listrik ke pelanggan,” ujarnya didampingi Senior Manager Komunikasi dan Umum Ahmad Mustaqir dan Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Semarang Eric Rossi.
Untuk itu PLN mengimbau masyarakat, apabila banjir rob menggenangi rumah masing-masing dapat melakukan pengamanan kelistrikan secara mandiri.
“Langkah pengamanan kelistrikan yang dapat dilakukan terlebih dulu adalah memutus aliran listrik yang terhubung ke rumah dengan cara mematikan kWh meter,” katanya.
Selanjutnya cabut alat elektronik yang masih terhubung ke setop kontak dan naikkan ke tempat yang lebih tinggi.
“Setelah banjir surut pastikan alat- alat elektronik dalam kondisi kering sebelum digunakan kembali, apabila masyarakat ingin melakukan pengaduan terkait dengan kelistrikan dapat melaporkan ke PLN melalui Aplikasi New PLN Mobile atau layanan Contact Center PLN 123,” ujarnya. (usm/hdl/ant)