Jakarta (pilar.id) – PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dengan memberikan dukungan kepada kepengurusan Forum Manajemen Risiko Badan Usaha Milik Negara (FMR BUMN). Pernyataan ini disampaikan dalam acara Pengukuhan Pengurus FMR BUMN periode 2024-2027 yang diadakan di Gedung Auditorium PLN Pusat, Jakarta.
Nawal Nely, Deputi Manajemen Risiko dan Kepatuhan Kementerian BUMN, mengapresiasi upaya kolaboratif yang dilakukan untuk mencapai tujuan Forum Manajemen Risiko BUMN.
Nely berharap kerjasama ini terus ditingkatkan agar dapat mencapai kolaborasi yang lebih aktif di masa depan.
“Kami sangat mengapresiasi partisipasi yang proaktif dari Kementerian BUMN. Kolaborasi antar BUMN dan sektor merupakan hal yang kami harapkan agar forum ini dapat membangun manajemen risiko bersama,” ujar Nely.
Dia juga menekankan bahwa pihaknya terus berupaya, termasuk dalam hal regulasi, untuk meningkatkan implementasi manajemen risiko di setiap BUMN.
“Kami berusaha keras untuk merumuskan peraturan-peraturan ini berdasarkan masukan dari semua pihak dalam menyusun peraturan risiko dan berbagai peraturan legislasi lainnya,” tambahnya.
Agus Martowardojo, Komisaris Utama PLN, menyatakan bahwa implementasi sistem manajemen risiko yang efektif akan berdampak pada kinerja perusahaan. Oleh karena itu, Agus mendukung kepengurusan baru FMR BUMN untuk senantiasa menerapkan praktik terbaik dalam manajemen risiko perusahaan.
“Ini merupakan tanggung jawab BUMN untuk terus meningkatkan diri. Jika kita telah memiliki tata kelola manajemen risiko dan kepatuhan yang baik, kita akan siap menghadapi tantangan dengan baik, dan pertumbuhan akan tetap sesuai dengan harapan,” ujar Agus.
Dia juga menyoroti pentingnya aspek tata kelola dalam implementasi manajemen risiko. Menurutnya, tata kelola yang baik mencakup transparansi, tanggung jawab, independensi, dan keadilan.
“Ini bukan hanya sebuah slogan atau retorika belaka, tetapi harus dipahami dan diimplementasikan secara nyata dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, saya sangat mendukung pelaksanaan fungsi manajemen risiko,” katanya.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan bahwa pihaknya terus membangun sistem manajemen risiko yang terintegrasi karena PLN menghadapi beragam risiko yang kompleks.
Dia menyebut bahwa dalam membangun sistem manajemen risiko, PLN juga memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas manajemen risiko.
“PLN memiliki berbagai risiko yang kompleks mulai dari hulu hingga hilir, dari aspek energi primer, infrastruktur, hingga layanan pelanggan. Oleh karena itu, kami membentuk tim untuk memetakan, mengkuantifikasi, dan mengelola setiap risiko dengan baik. Kami membangun suatu Perjalanan Baru dari Risiko. Kami melakukan restrukturisasi organisasi kami. Kami mengubah pendekatan yang sebelumnya berbasis fungsi menjadi berbasis tipe risiko. Kami membangun tata kelola yang terintegrasi,” ungkap Darmawan.
Dia berharap kepengurusan baru FMR BUMN 2024-2027 dapat membantu merumuskan kebijakan-kebijakan manajemen risiko dan memantau implementasinya agar dapat menjawab kebutuhan dan dinamika tantangan yang dihadapi oleh setiap BUMN, termasuk PLN. Darmawan mengapresiasi pengukuhan kepengurusan baru forum ini sebagai langkah untuk meningkatkan kapasitas BUMN.
“Pengukuhan kepengurusan Forum Manajemen Risiko ini merupakan sebuah tonggak sejarah. Ini adalah ekosistem manajemen risiko yang luas. Kami merasa bangga menjadi tuan rumah. Dengan kepengurusan baru FMR BUMN, kami menyambut masa depan cemerlang bagi BUMN di seluruh Indonesia,” kata Darmawan.
Amien Sunaryadi, Ketua Umum FMR BUMN Periode 2024-2027, menjelaskan bahwa FMR merupakan forum bagi praktisi Manajemen Risiko di BUMN untuk memberikan pemikiran strategis dan kebijakan dalam bentuk saran, kajian, pendapat, dan rekomendasi kepada Kementerian BUMN dan BUMN masing-masing mengenai praktik terbaik Manajemen Risiko.
“Ini adalah respons terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi BUMN, seperti perubahan lingkungan bisnis yang dinamis, kemajuan teknologi, perang dagang, dan perubahan pola interaksi dengan masyarakat. Tantangan ini merupakan ancaman sekaligus peluang yang harus dikelola dengan bijaksana,” ungkapnya.
Amien juga menyampaikan harapannya agar kepengurusan FMR BUMN periode 2024-2027 dapat memberikan kontribusi strategis dalam mengelola risiko dan menjawab tantangan yang dihadapi BUMN di era yang terus berkembang ini. (riq/ted)