Jakarta (pilar.id) – Komisi I DPR RI menyepakati 9 calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2022-2025. Mereka sebelumnya telah menjalani uji kepatutan da kelayakan atau fit and proper test.
“Rapat pengambilan keputusan tingkat I terhadap calon anggota KPI Pusat ini digelar secara tertutup dan secara musyawarah mufakat,” kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Meutya berharap, 9 calon komisioner KPI pusat terpilih nantinya dapat bekerja dengan baik dengan menjaga integritas dan profesionalitasnya. Apalagi mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik, Meutya menilai tugas kesembilan calon komisioner ini akan sangat berat.
“Juga mengenai tentang kekerasan seksual, supaya bagaimana kampanye di TV tidak justru malah mendorong terjadinya kekerasan seksual,” kata Meutya.
Meutya juga menyoroti terkait isu eksploitasi perempuan di televisi. Menurutnya persoalan tersebut menjadi tantangan besar bagi kesembilan calon komisioner ini.
”Di luar itu juga mereka punya tantangan baru, digitalisasi penyiaran. Konten akan lebih banyak, kemudian tayangan akan semakin beragam, pengawasannya pasti perlu tenaga ekstra dan juga kemampuan ekstra,” tutupnya.
Sebelumnya, Komisi I DPR RI telah melakukan uji kepatutan dan kelayakan kepada 27 calon komisioner KPI pada18-19 Januari 2023. Setelah melakukan rapat intern, DPR memutuskan 9 calon komisioner KPI dan 6 orang masuk kursi cadangan.
Berikut calon komisioner KPI periode 2022-2025.
1. Mimah Susanti
2. Aliyah
3. Evri Rizqi Monarsih
4. Tulus Santoso
5. Muhammad Hasrul Hasan
6. Mohammad Reza
7. Ubaidillah
8. Amin Shabana
9. I Made Sunarsa
Berikut calon komisioner KPI yang masuk dalam kategori cadangan untuk periode 2022-2025.
1. Mulyo Hadi Purnomo
2. Tantri Relatami
3. Cecep Suryadi
4. Ida Fitri Halili
5. Gustav Aulia
6. Bondan Kartiko. (ach/din)