Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi meluncurkan Gerakan 2.000 Startup Jawa Timur di Graha Unesa Surabaya pada Rabu (20/9/2023).
Program ini merupakan kolaborasi antara startup, pemerintah, perusahaan BUMN/BUMD/DUDIKA, dan akademisi.
Penyelenggaraan acara peresmian Gerakan 2.000 Startup ini ditandai dengan penekanan tombol oleh Gubernur Khofifah, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS, Bambang Pramujati, serta pejabat terkait dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Dengan resmi dilaunching, Gubernur Khofifah memiliki keyakinan bahwa Gerakan 2.000 Startup Jawa Timur akan menjadi pendorong ekonomi kreatif dan industri kreatif yang luar biasa, bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Kami terus melakukan upaya penguatan, harapan kami adalah pelaku startup di Jawa Timur dapat terus memperluas jejaring, menemukan mitra strategis, dan mendorong perkembangan ekonomi kreatif dan industri kreatif,” ujarnya.
Optimisme Gubernur Khofifah didukung oleh jumlah pendaftar yang luar biasa untuk Gerakan 2.000 Startup Jawa Timur, mencapai 2.100 orang melalui proses pendaftaran online. Para pendaftar berasal dari berbagai kalangan, termasuk startup dan komunitas startup, perusahaan BUMN, BUMD, swasta, asosiasi industri, universitas, perguruan tinggi, serta SMA dan SMK.
“Melalui gerakan ini, kami berharap akan memunculkan startup baru di Jawa Timur dan memperkuat ekosistem pengembangan startup, terutama yang berfokus pada inovasi, kreativitas, dan teknologi digital,” jelasnya.
Gubernur Khofifah juga menggarisbawahi peran penting ekonomi kreatif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Ia menyebut bahwa banyak sumber daya manusia (SDM) di Indonesia memiliki potensi kreatif yang besar, yang mampu menciptakan nilai tambah signifikan terhadap sumber daya alam dan budaya yang kaya.
Saat ini, terdapat 17 sub-sektor dalam ekonomi kreatif, termasuk aplikasi, arsitektur, desain komunikasi visual, desain produk, desain interior, fotografi, musik, kriya, kuliner, mode, penerbitan, film, animasi & video, periklanan, permainan interaktif, seni pertunjukan, seni rupa, serta TV & radio.
Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa sektor ekonomi kreatif telah tumbuh pesat, dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Dalam kurun waktu 2014 hingga 2020, PDB ekonomi kreatif tumbuh sebesar 44,60%, dari Rp. 784,87 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp. 1.134,90 triliun pada tahun 2020.
Pada tahun 2020, ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,35% terhadap PDB nasional, dengan sektor kuliner, mode, dan kriya sebagai kontributor terbesar.
Gubernur Khofifah berharap bahwa dengan pertumbuhan teknologi digital, sub-sektor ekonomi kreatif yang berbasis teknologi akan semakin berkembang. Ini akan menciptakan lebih banyak peluang pekerjaan dan berkontribusi pada penurunan tingkat pengangguran di Jawa Timur.

“Kami yakin bahwa para pelaku startup akan menciptakan peluang kerja bagi diri mereka sendiri, rekan-rekan mereka, dan masyarakat yang lebih luas. Gerakan 2.000 Startup Jawa Timur ini penting untuk melahirkan pencipta lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran di Jawa Timur,” tandasnya.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus mendukung perkembangan startup, termasuk melalui program Millenial Job Center (MJC) yang menghubungkan mentor, talenta, dan klien, serta Jatim IT Creative (JITC) yang memfasilitasi komunitas startup di Jawa Timur.
Selain itu, infrastruktur yang mendukung telah dikembangkan, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, yang menjadi KEK Ekonomi Digital pertama di Indonesia. KEK ini akan menjadi ekosistem ekonomi digital yang komprehensif, dengan berbagai fasilitas dan kolaborasi dengan perguruan tinggi, termasuk King’s College University yang akan membuka kampusnya.
Di akhir acara, Gubernur Khofifah memberikan penghargaan kepada lembaga industri kreatif dan pelaku startup kreatif yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Timur.
Setelah acara, Gubernur Khofifah mengunjungi berbagai stan yang menampilkan produk dan inovasi dari berbagai startup, dari perusahaan besar hingga lokal, serta berbagai pihak yang terlibat dalam ekonomi kreatif di Jawa Timur. (tok/ted)