Trenggalek (pilar.id) – Saslah satu peninggalan sejarah yang ada di Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek bernama Situs Gondang saat ini sebagian telah dieskavasi.
Dari hasil temuan beberapa benda peninggalan seperti arca dan hapsari, sejumlah ahli meyakini bahwa Situs Gondang merupakan peninggalan masa Kerajaan Mataram Kuno. Sebab, dari perkiraan sementara benda peninggalan yang ada di situs tersebut dinilai lebih tua daripada zaman Kerajaan Majapahit.
“Hasil eskavasi dan penelitian awal kami diperoleh petunjuk bahwa situs peninggalan zaman Kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad X,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek, Sunyoto di Trenggalek, Rabu (16/11/2022).
Proses eskavasi tersebut telah dimulai sejak sepekan lalu, tim arkeologi dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur juga memiliki kesimpulan serupa setelah melihat temuan benda bersejarah di Situs Gondang.
Hasilnya, tim gabungan menemukan sejumlah arca dan hapsari di situs yang memiliki usia lebih tua dari era Majapahit itu. Benda-benda itu menjadi petunjuk penting untuk membantu proses identifikasi.
Dalam proses identifikasi itu, diperkirakan jika Situs Gondang adalah sebuah bangunan candi yang diperkirakan ada di era Mataram Kuno, kisaran abad ke X. Perkiraan itu dilihat dari struktur bangunan serta benda-benda yang ditemukan.
“Dari sisa runtuhan bata ini yang merupakan sisa robohan bangunan, ini adalah tempat suci atau yang biasanya disebut dengan candi,” kata Arkeolog Ismail Lutfi.
Meskipun candi itu berukuran kecil, lanjut Lutfi, bekas bangunan candi itu memiliki banyak temuan benda purbakala yang relatif lengkap.
Pihaknya memperkirakan masih banyak benda-benda peninggalan sejarah yang terpendam di situs itu.
Namun sayangnya ekskavasi itu belum bisa dilakukan secara menyeluruh dan dilakukan secara bertahap karena keterbatasan waktu dan anggaran.
“Walaupun dimensinya kecil, namun candi ini cukup kaya. Ada beberapa ragam yang ditemukan dari bata ada hapsari dari terakota kemudian mahakala itu sama dengan yang terdapat di (Candi) Prambanan,” pungkasnya. (fat)