Bogor (pilar.id) – Desa Wisata Bojongkulur menggelar Festival Budaya Susur Sungai Cikeas dengan tema “Cintai Budaya, Lestarikan Sungai Kita” untuk memperingati HUT RI ke-79. Acara yang berlangsung di Lapangan KD dan Dermaga 6 Villa Nusa Indah 3, Desa Bojongkulur, Gunung Putri, pada Sabtu (24/8), ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian sungai dan budaya lokal.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan menarik seperti parade busana daerah, susur Sungai Cikeas, lomba gebuk bantal, serta aksi bebersih sungai. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Camat Gunung Putri, Forkopimcam, BBWS Ciliwung Cisadane, serta komunitas dan aparat lokal.
Camat Gunung Putri, Kurnia Indra, menegaskan pentingnya festival ini sebagai bagian dari kampanye menjaga kebersihan sungai. “Edukasi untuk merubah kebiasaan masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai sangat penting. Tindakan tegas juga perlu dilakukan terhadap pembuangan limbah sembarangan,” ujar Kurnia.
Ketua Desa Wisata Bojongkulur, Puarman, menyampaikan bahwa meskipun Desa Bojongkulur diapit oleh Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas yang kadang menyebabkan banjir, desa ini lebih banyak merasakan berkah dari sungai-sungai tersebut. “Festival ini adalah bentuk partisipasi kami dalam melestarikan budaya dan lingkungan agar lebih baik di masa depan,” tambahnya.
Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK, Tulus Laksono, menyambut baik inisiatif ini karena sejalan dengan upaya KLHK dalam menjadikan sungai sebagai tempat berinteraksi dan berbudaya. “Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin mencintai sungai dan menjaga kebersihannya,” kata Tulus.
Festival ini diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap sungai, dari tempat pembuangan sampah menjadi halaman depan yang indah dan layak untuk dinikmati bersama. (mad/hdl)