Jakarta (pilar.id) – Sindrom mata kering adalah kondisi yang umum terjadi pada individu di mana air mata yang diproduksi tidak memiliki kualitas yang cukup untuk menjaga kelembapan mata. Dr. Maria Magdalena Purba, SpM, dari KMN EyeCare, jaringan rumah sakit dan klinik mata terkemuka di Indonesia, menjelaskan bahwa air mata manusia terdiri dari air, garam, minyak, lendir, dan protein. Fungsinya adalah untuk melumasi dan menjaga kelembapan mata agar tetap halus.
Pada kondisi normal, air mata akan melumasi permukaan mata saat berkedip. Namun, pada sindrom mata kering, produksi dan kualitas air mata terganggu, sehingga permukaan mata tidak terlumasi dengan baik. Hal ini menyebabkan gejala sindrom mata kering, atau yang sering disebut juga Dry Eye Syndrome.
Meskipun sindrom mata kering umum terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, iritasi, dan bahkan gangguan penglihatan.
Gejala Mata Kering
Gejala mata kering dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita sindrom mata kering meliputi:
- Mata kemerahan
- Sensasi panas dan perih seperti terbakar pada mata
- Gatal pada mata yang tiba-tiba muncul
- Sensitivitas yang meningkat terhadap cahaya
- Penglihatan kabur
- Sensasi seperti ada benda asing di mata
- Keluarnya lendir dari mata
Gejala-gejala tersebut seringkali semakin memburuk setelah beraktivitas di depan komputer, membaca buku, atau berada di lingkungan ber-AC.
Penyebab Mata Kering
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari sindrom mata kering:
1. Kurangnya produksi air mata
Penyebab utama sindrom mata kering adalah kurangnya produksi air mata. Ketika kelenjar air mata tidak memproduksi cukup air mata, mata akan kekurangan kelembapan. Faktor-faktor seperti penuaan, perubahan hormon, diabetes, rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, lupus, atau gangguan tiroid dapat menyebabkan kurangnya produksi air mata.
2. Kualitas air mata yang buruk
Air mata memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan air, lapisan minyak, dan lapisan lendir. Ketika salah satu lapisan ini tidak berfungsi dengan baik, misalnya lapisan minyak yang diproduksi oleh kelenjar Meibomian di kelopak mata tidak mencukupi, maka air mata tidak dapat melapisi mata dengan efektif. Beberapa kondisi seperti blepharitis, meibomian gland dysfunction (MGD), atau rosacea dapat menyebabkan masalah pada kualitas air mata.
3. Lingkungan yang kering
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi kondisi mata. Paparan yang berkepanjangan terhadap lingkungan berdebu, berangin, atau ber-AC dapat meningkatkan penguapan air mata, yang pada akhirnya meningkatkan risiko mata kering. Pekerjaan atau lingkungan yang membutuhkan fokus penglihatan yang intens, seperti penggunaan komputer atau perangkat elektronik dalam waktu yang lama, juga dapat mengurangi frekuensi kedipan dan menyebabkan mata kering.
4. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa obat, seperti antihistamin, antidepresan, kontrasepsi oral, obat tekanan darah, dan obat untuk penyakit autoimun, dapat mengurangi produksi air mata dan memicu mata kering.
5. Penggunaan lensa kontak
Pemakaian lensa kontak dalam waktu yang lama dapat mengganggu produksi air mata alami dan menyebabkan mata kering. Penggunaan lensa kontak yang tidak sesuai atau tidak dirawat dengan baik juga dapat meningkatkan risiko iritasi dan ketidaknyamanan pada mata.
Penting untuk diketahui bahwa beberapa faktor penyebab mata kering dapat saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Pengobatan Sindrom Mata Kering
Jika Anda mengalami gejala mata kering yang berkelanjutan atau mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata kering:
1. Menggunakan tetes mata
Tetes mata buatan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan kelembapan mata. Gunakan tetes mata yang direkomendasikan oleh dokter mata dan bebas dari pengawet.
2. Hindari lingkungan yang kering
Cobalah untuk menghindari paparan langsung terhadap lingkungan yang berdebu, berangin, atau ber-AC yang dapat meningkatkan penguapan air mata. Gunakan humidifier di rumah atau kantor untuk menjaga kelembapan udara.
3. Istirahatkan mata secara teratur
Jika Anda bekerja di depan komputer atau menggunakan perangkat elektronik dalam waktu yang lama, penting untuk mengistirahatkan mata secara teratur. Lakukan istirahat sebentar setiap 20-30 menit, pandanglah jauh dari layar selama beberapa detik, dan kedipkan mata beberapa kali untuk membantu melumasi mata secara alami.
4. Gunakan kacamata pelindung
Jika Anda beraktivitas di lingkungan yang berdebu atau berangin, gunakan kacamata pelindung untuk melindungi mata dari iritasi dan pengaruh lingkungan yang buruk.
5. Perhatikan pola hidup sehat
Makan makanan seimbang yang kaya nutrisi dan pastikan Anda terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air. Pola hidup sehat secara umum dapat mendukung kesehatan mata.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter Mata?
Jika gejala mata kering tidak mereda atau semakin parah meskipun telah mengambil langkah-langkah di atas, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata. Dokter mata akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran serta pengobatan yang sesuai untuk mengatasi kondisi mata kering Anda.
Mata kering adalah masalah umum yang dapat diatasi dengan penanganan yang tepat. Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan perawatan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan Anda. (adi/hdl)