Jakarta (pilar.id) – Deputi III Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Fajar Setiawan mengatakan, akibat gempa berkekuatan 5,6 SR yang mengguncang wilayah Cianjur pada Senin (21/11/2022), sebanyak 16 kecamatan atau 146 desa terdampak. Selain itu, gempa juga mengakibatkan sebanyak 368 sekolah, 144 tempat ibadah, dan 14 fasilitas kesehatan mengalami kerusakan.
“Infrastruktur yang rusak, untuk sekolah 368, tempat ibadah 144, fasilitas kesehatan 14, gedung atau perkantoran 16,” kata Fajar, di Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Selain itu, Fajar juga menyampaikan, kerugian materiil terdapat 58.049 rumah rusak. Adapun rumah dengan kondisi rusak berat sebanyak 25.186, rusak sedang 12.496, dan rusak ringan 20.367.
Untuk korban Jiwa, Fajar menyampaikan, gempa tersebut telah menewaskan 318 orang. Sedangkan korban hilang masih sebanyak 14 orang. “Hasil pencarian hari ini kami sampaikan 8 jiwa, per 17.00 WIB sore tadi,” kata Fajar.
Adapun korban luka, lanjuut Fajar, jumlahnya menjadi 7.729 jiwa. Secara rinci, sebanyak 595 dinyatakan luka berat, dan 7.134 luka ringan. “Adapun luka berat yang saat ini masih dirawat di rumah sakit 108 orang, dan korban ringan sudah tertangani, mereka kembali ke rumah masing-masing,” kata dia.
Fajar mengatakan, korban yang masih mengungsi hingga hari berjumlah 78.693 orang. Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan sembako sebanyak 3.000 paket, selimut 6.000 lembar, matras atau alat tidur 5.000, lampu air garam sebanyak 500, hygiene kits 1.000, kasur 500, velbet 275, tenda pengungsi ukuran 2×2 meter 200 set, dan generator set 10 unit.
“Bantuan tersebut sudah terdistribusi ke 16 kecamatan di Kabupaten Cianjur,” kata dia.
Untuk hari ini, BNPB juga memberikan bantuan tambahan berupa tenda pengungsi ukuran 4×12 meter sebanyak 30 unit, tenda gulung 1000 unit, sembako 2.000 paket, selimut 5.000, matras 5.000, dan hygiene kits 2.000. “Untuk relawan dari 164 organisasi relawan, jumlah yang kita kerahkan 2.592,” kata Fajar. (ach/din)