Jakarta (pilar.id) – Thomas Tuchel baru 15 bulan melatih Chelsea FC. Dalam kurun waktu tersebut, ia sudah membawa The Blues melaju ke partai Final sebanyak 6 kali.
Salah satunya adalah partai Final Piala FA musim 2021/2022. Tiket final ini mereka dapatkan setelah Minggu (17/4/2022) malam tadi, Chelsea berhasil mengalahkan Crystal Palace di Semi Final Piala FA yang berlangsung di Wembley Stadium.
Chelsea jelas diunggulkan di partai semi final kali ini. Sebab, kedua tim memiliki level yang berbeda. Namun, bukan berarti Chelsea bisa menang dengan mudah.
Crystal Palace, seperti yang diinginkan pelatihnya, Patrick Viera sebelum laga berlangsung, bermain dengan kompak dan compact. Pressing tinggi yang dilakukan para pemain Crystal Palace terbukti berjalan dengan baik.
Chelsea, meski lebih banyak menguasai bola, jelas-jelas kesulitan memasuki lini pertahanan Palace. Permainan Chelsea lebih banyak mandek di tengah lapangan.
Sebab, para pemain Chelsea yang berada di sayap dan di lini depan, benar-benar ditempel ketat oleh para pemain Palace. Hal ini membuat Kovacic dan Jorginho hanya bisa bermain bola-bola pendek di tengah lapangan.
Mencoba untuk memancing para pemain Palace keluar mengejar bola. Hal yang sama juga dilakukan para pemain yang berada di lini depan. Havertz dan Werner bekerja keras mencari posisi celah di samping lapangan dan sesekali turun ke tengah lapangan untuk menjemput bola.
Namun, pressing dari para pemain Palace lagi-lagi membuat mereka kesulitan mempertahankan bola. Apalagi, Palace bermain dengan tiga bek dan tiga gelandang yang ditugaskan untuk membantu pertahanan.
Hal ini membuat seperampat lapangan di area Palace padat dan compact. Sulit untuk bisa ditembus para pemain Chelsea. Kondisi ini membuat Chelsea hampir tak mendapatkan peluang besar untuk mencetak gol sama sekali.
Tiga peluang yang didapatkan Chelsea di babak pertama semuanya masih terlalu mentah. Pertama terjadi di menit 24, bermula dari umpan diagonal yang dikirimkan Rudiger dari tengah lapangan menuju ke dalam kotak pinalti.
Havertz kemudian beradu cepat dengan Guehi untuk mendapatkan bola. Havertz berhasil menyundul bola tersebut, sayang, sundulannya masih terlalu pelan dan bisa dengan mudah ditangkap oleh Jck Butland.
Menit ke 29, Chelsea kembali mendapatkan peluang. Werner yang melebar di sisi kiri, membawa bola hingga dekat dengan garis gawang kemudian mengirimkan umpan lambung ke dalam kotak pinalti.
Di sisi lain kotak pinalti, Azpilicueta berlari dari belakang untuk menyongsong bola. Sayang upayanya melakukan tendangan voli gagal karena bola justru jatuh di bagian paha. Bola pun meluncur ke luar lapangan.
Menit 36, Chelsea kembali mendapatkan peluang. Umpan silang dari Alonso berhasil disundul Guehi untuk menjauhkan bola dari kotak pinalti. Sayang, bola tersebut jatuh ke kaki Jorginho.
Dengan umpan sekali sentuh, Jorginho memberikan bola ke Mount juga melakukan tendangan first time melengkung. Sayang, tendangannya masih berada di atas gawang.
Palace justru mendapatkan peluang yang lebih matang di babak pertama. Bermula dari tendangan bebas yang dilakukan Eze. Bola yang menuju kotak pinalti Chelsea berhasil dihalai oleh Alonso.
Namun, bola tersebut kemudian jatih di kaki Kouyate yang melakukan tendangan voli. Bola dengan keras meluncur ke pojok kiri bawah gawang Mendy.
Beruntung, respon cepat dari Mendy yang menjatuhkan diri, berhasil membuat bola tersebut gagal masuk. Namun, arah bola kemudian menuju ke Anderson yang segera melakukan tendangan keras ke tiang dekat.
Beruntung lagi bagi Chelsea, bola tersebut hanya membentur tiang gawang dan kembali keluar dari dalam kotak pinalti. Palace hendak melakukan serangan lanjutan namun, wasit meniup peluit.
Anderson, dinilai telah berada di posisi offside ketika menerima bola rebound dari hasil tendangan Kouyate.
Selain gagal menciptakan peluang berarti dan kesulitan menembus pertahanan Crystal Palace. Chelsea juga dipaksa melakukan pergantian pemain secara dini.
Sebab, Mateo Kovacic mengalami cedera setelah kakinya mengalami selip. Ia pun digantikan pada menit ke-26 oleh Ruben Loftus-Cheek. Kali ini, Ruben bermain di posisi yang familiar sebagi gelandang tengah, bukan lagi bek sayap kanan.
Di babak kedua, Chelsea masih melakukan hal yang sama; mendominasi penguasaan bola dan mencoba menciptakan peluang. Keberuntungan kemudian mendatangi Chelsea di menit ke-65.
Azpilicueta yang berada di dekat kotak pinalti Palce berhasil merebut bola dari penguasaan Mitchell. Ia kemudian memberikan bola ke Ruben Loftus-Cheek yang segera menegirimkan bola terobosan ke Havertz di samping kanan kotak pinalti Palace.
Havertz bermaksud mengirimkan umpan silang ke Werner yang sudah berlari ke depan gawang. Namun, bola umpan dari Havertz membentur pemain Palace.
Loftus-Cheek yang berada di luar kotak pinalti segera menghampiri bola yang menuju ke arahnya kemudian melepaskan tendangan voli. Dengan keras dan deras bola tersebut masuk ke dalam gawang Butland setelah sedikit mengenai bek Palace.
Loftus-Cheek berhasil membawa Chelsea memimpin 1-0. Berselang 12 menit, Chelsea kembali berhasil mencetak gol kedua.
Havertz yang membawa bola di depan kotak pinalti Palace, mengirimkan umpan lambung ke Werner yang berdiri bebas di sisi kiri kotak pinalti. Setelah melakukan kontrol dengan dada, Werner memberikan bola ke Mount yang segera mengembalikannya ke Werner.
Mount kemudian bergerak masuk ke dalam kotak pinalti dan Werner segera memberikan bola kembali ke Mount. Dengan sekali kontrol, Mount berhasil mengecoh para pemain bertahan Palace dan membebaskan dirinya di dalam kotak pinalti.
Sembari menjatuhkan diri mengejar bola, Mount melakukan menendang bola ke pojok kiri gawang Butland dan gol kedua bagi Chelsea pun tercipta. Menit 76, Chelsea unggul 2-0.
Menit 78, giliran Palace mendapatkan peluang emas. Bermula dari tendangan bebas Eze, bola lambung kemudian ditanduk oleh Ayew ke arah belakang. Di tiang jauh, Andersen berdiri bebas menyambut bola tersebut dan melepaskan sundulan.
Sayang, sundulannya dari posisi tak terkawal dan tepat di depan gawang masih melenceng. Membuat kedudukan tak berubah.
Di menit-menit akhir pertandingan, Chelsea kembali membuat paluang. Werner berhasil membawa bola masuk ke dalam kotak pinalti di sisi kiri gawang Butland. Dari jarak dekat, ia kemudian mengirimkan umpan silang datang ke depan gawang. Di sana, Lukaku berdiri berhadapan dengan kiper.
Sayang, sontekan Lukaku yang mencoba mengarahkan bola ke tiang jauh justru membentur tiang gawang dan kembali memantul ke dalam lapagan.
Kemenangan ini, membawa Chelsea melaju ke Final Piala FA. Pertandingan final ini akan menjadi pertemuan kedua antara Chelsea dan Liverpool di partai final setelah sebelumnya kedua tim ini berebut piala Carabao Cup. (fat)