Pasuruan (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan bantuan berupa air bersih kepada warga yang terkena dampak kekeringan di Desa Pasrepan, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (2/8/2023) malam.
Bersama dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, Gubernur Khofifah memastikan bahwa proses distribusi air bersih kepada warga yang terkena dampak berjalan dengan lancar.
Secara simbolis, ia menyerahkan dua tangki air bersih dengan total 10 ribu liter, satu tandon, lima terpal, 30 jerigen, dan paket sembako kepada 390 jiwa (130 KK) warga yang terdampak kekeringan di Desa Pasrepan.
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa bantuan ini adalah tindakan cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda beberapa wilayah di provinsi tersebut.
“Alhamdulillah, hari ini kita mendistribusikan air bersih kepada masyarakat di Desa Pasrepan. Kami berharap bahwa air bersih ini dapat tersebar dengan merata untuk meringankan beban masyarakat yang sedang menghadapi kekeringan,” ungkapnya.
Menurut data dari BPBD Jawa Timur, kekeringan telah menimpa 21 desa yang tersebar di 6 kecamatan, termasuk Kecamatan Lumbang, Winongan, Pasrepan, Lekok, Gempol, dan Kejayan di Kabupaten Pasuruan. Total warga yang terkena dampak mencapai 33.774 jiwa atau setara dengan 11.053 KK.
Di Kecamatan Pasrepan sendiri, kekeringan terjadi di 6 desa, yaitu Sibon, Petung, Pasrepan, Ngantungan, Mangguan, dan Klakah.
Kekeringan juga melanda sejumlah daerah lainnya di Kabupaten Pasuruan, sehingga pemerintah setempat telah mengumumkan status tanggap darurat kekeringan sejak 26 Juli 2023, yang kemudian diperpanjang dua kali. Masa tanggap darurat pertama berlangsung dari 26 Juli hingga 8 Agustus 2023, yang kedua dari 9 Agustus hingga 23 Agustus 2023, dan yang terakhir dari 23 Agustus hingga 5 September 2023.
Selama periode tanggap darurat, sebanyak 41 rit penyaluran air bersih dilakukan setiap harinya untuk 21 desa, dengan setiap rit membawa 5.000 liter air. Dalam total, sekitar 7,9 juta liter air bersih telah disalurkan melalui 1.599 rit selama masa tanggap darurat.
Gubernur Khofifah menegaskan, “Kami telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan. Hingga saat ini, telah disalurkan sekitar 7,9 juta liter air bersih untuk 21 desa yang terkena dampak.”
“Air bersih adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, oleh karena itu kami akan terus berupaya menyediakannya,” tambahnya.
Selain bantuan air bersih, Gubernur Khofifah juga memberikan 15 tandon, 50 terpal, 300 jerigen, dan paket sembako kepada warga yang terkena dampak kekeringan di 21 desa di Kabupaten Pasuruan.
Salah seorang warga, Ihsan (56), merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Gubernur Khofifah atas bantuan ini. Ia mengungkapkan bahwa krisis air telah menjadi bencana tahunan di desanya saat musim kemarau tiba.
“Alhamdulillah, bantuan dari Ibu Gubernur sangat dinantikan oleh warga. Sejak bulan Mei lalu, hujan jarang turun, bahkan hingga sekarang belum ada hujan. Terima kasih banyak kepada Ibu Gubernur, semoga bantuan ini terus tersedia bagi kami yang kesulitan air di daerah ini,” ucapnya. (tok/hdl)