Jakarta (pilar.id) – Guru sebagai pendidik memiliki peran besar terhadap kemajuan bangsa dan Negara Indonesia. Pasalnya, mereka menjadi garda terdepan dalam rangka mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan generasi muda.
Sehingga, penting dalam momen Hari Guru Nasional agar masyarakat kembali mengingat peran dan fungsi dari para pendidik. Selain itu, Hari Guru Nasional juga jadi momentum bagi para guru untuk kembali mengingatkan diri agar terus mengembangkan kompetensi.
Hal yang turut ditekankan oleh Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr Lydia Freyani Hawadi dalam peringatan Hari Guru Nasional adalah bahwa di balik peran dan fungsi guru, melekat erat kompetensi dan kemampuan pendidik dalam mendidik murid.
“Hari Guru Nasional merupakan momentum untuk terus mengembangkan kompetensi, keterampilan, dan sikap,” kata Lydia Freyani Hawadi ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Lebih lanjut, Lydia menjelaskan bahwa momentum ini, menjadi saat yang tepat bagi guru untuk melakukan refleksi sekaligus evaluasi. Sehingga, kualitas pendidikan di Indonesia nantinya bisa terus mengalami kemajuan.
“Dalam konteks peringatan Hari Guru Nasional maknanya adalah sebagai pengingat sejauh mana guru telah menjalankan fungsi, yang melekat erat dengan kata kompetensi. Kompetensi adalah komponen utama yang harus dimiliki guru sebagai pengajar, yang diberi amanat untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswanya,” kata dia.
Dengan melakukan evaluasi diri dan refleksi diri, kata dia, seorang guru akan selalu terpanggil untuk memberi yang terbaik bagi siswanya.
“Sebagai contoh, selama masa pandemi sektor pendidikan tanpa disengaja dipercepat untuk masuk era 4.0 dengan mau tidak mau mendorong seorang guru untuk menguasai teknologi digital dalam mengajar dan ini harus menjadi gaya mengajar, tuntutan mengajar dalam new era,” katanya.
Prof Lydia yang juga dikenal dengan sebutan Prof Reni menambahkan, peningkatan kompetensi, keterampilan, dan sikap harus terus dikembangkan pada era digital seperti sekarang ini.
“Kendati saat ini sudah tidak ada lagi pembelajaran jarak jauh atau PJJ namun keterampilan baru seperti menggunakan aplikasi zoom, google meet, quizziz, gform, google classroom, dan lain sebagainya dalam proses belajar mengajar harus terus tetap digunakan. Karena memang ini era digital dan tuntutan mengajar semakin canggih,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi digital bagi guru.
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Aris Darmansyah Edisaputra mengatakan bahwa era teknologi digital yang berkembang pesat menjadi tantangan di bidang pendidikan yang perlu menjadi perhatian utama. (fat)