Jakarta (pilar.id) – Profesor Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menyatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dan beberapa negara lain perlu diwaspadai, meskipun secara global terjadi penurunan.
“Diperlukan kewaspadaan, namun analisis ilmiah yang mendalam tetap diperlukan. Kita tidak boleh terburu-buru mengambil kesimpulan berdasarkan data dan informasi yang belum memadai,” ujar Prof. Tjandra di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Ia mengungkapkan bahwa meskipun secara global terjadi penurunan kasus Covid-19, kenaikan kasus terjadi di Singapura, Malaysia, dan Indonesia dalam satu minggu terakhir. WHO pun mengingatkan agar penurunan angka kasus global tidak diartikan sebagai penurunan total kasus di seluruh dunia.
Prof. Tjandra menekankan bahwa penyebab penurunan kasus masih memerlukan analisis mendalam, termasuk peningkatan imunitas melalui penularan alami atau vaksinasi, perbaikan pelayanan kesehatan secara umum, dan faktor-faktor lain seperti sistem pencatatan.
Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI tersebut menambahkan bahwa kenaikan kasus di Indonesia, Malaysia, dan Singapura juga perlu dianalisis. Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kenaikan kasus termasuk penurunan imunitas, cakupan vaksin booster yang rendah, dan masalah infeksi paru dan saluran napas yang umumnya meningkat selama musim hujan.
Meskipun terjadi peningkatan, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa kasus harian Covid-19 di Indonesia masih relatif rendah, yakni bertambah 35-40 kasus per 6 Desember 2023. Tingkat keterisian rumah sakit saat ini juga masih rendah, dengan angka 0,06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari.
Situasi ini sebagian besar dipicu oleh subvarian Omicron XBB 1.5, yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi di Eropa dan Amerika Serikat. Meskipun ada kenaikan, jumlah kasus masih jauh lebih rendah dibandingkan masa pandemi sebelumnya. (hdl)