Pontianak (pilar.id) – Salah satu kegiatan kunjungan Wakil Presiden Indonesia Prof Dr Kyai H Ma’ruf Amin ke Kalimantan Barat salah satunya adalah menghadiri Peringatan Nasional Hari Lahir Nabi Agung Kongzi di PCC Pontianak pada Kamis (22/9/2022).
Dijelaskan Wapres, negara Indonesia adalah negara beragama dan perjalanan bangsa telah merekam aneka peristiwa penting bahwa Indonesia memandang keberagaman menjadi anugrah Tuhan yang membawa kebaikan.
“Keberagaman menjadi tantangan mewujudkan demokrasi dan berhasil dipraktekkan dan Indonesia berusaha memperbaiki iklim demokrasi,” ungkapnya.
Menurutnya keberagaman akan semakin mempererat ketika keadaan perekonomian sedang tidak baik namun masyarakat wajib bersyukur karena semua menjadi saksi atas persaudaraan di Indonesia terutama saat Pandemi Covid-19 yang dialami beberapa tahun lalu.
Ditengah pembatasan dan kesulitan, Wapres kembali menuturkan masyarakat Indonesia menunjukkan solidaritas dan termasuk negara paling dermawan karena 8 dari 10 WNI melakukan sedekah dan relawan Indonesia lebih tinggi dari negara dunia lainnya.
Dengan tiga indikator yaitu toleransi kerjasama dan kerukunan maka keberhasilan Indonesia membangun keberagaman menjadi solid dan mendapatkan apresiasi dan pengakuan negara lain.
“Masa depan semakin sulit diprediksi dan keberagaman harus terus dirawat jangan sampai terpecah belah,” tuturnya.
Bahwa agama Konghucu banyak membentuk akhlak mulia dan agama ini menuntun manusia memiliki budi pekerti dalam ajaran islam juga memiliki akhlak mulia atau akhlakul kharimah yang menjadi kewajiban seluruh umat muslim menjadi cerminan ketakwaan umat muslim.
Nilai agama menjadi hal yang tak terpisahkan termasuk nilai moderasi memperkuat jalinan tali persaudaraan bagi bangsa agar sanggup lewati tantangan dan ancaman dan bangsa kita telah teruji dari berbagai macam kesulitan.
“Kita telah melewati liku dimasa lalu dan sangat dipahami sehingga Indonesia sudah naik kelas. Tidak berbicara bagaimana mewujudkan Indonesia maju sementara tantangan global dan tantangan yang dihadapi adalah semua kerja kita untuk kemajuan demi perdamaian,” paparnya.
Iapun mengaku tidak jemu mengingatkan bahwa tugas bangsa adalah merawat harmoni dan persaudaran adalah tugas bersama dan tidak boleh lengah atas konflik.
“Dan seluruh pemeluk agama dapat berkontribusi dalam pembangunan negeri menjadi penggerak roda perekonomian dan bidang lainnya,” ucapnya.
Wapres menambahkan dengan adanya pemuka agama maka dapat lebih bangkit dan lebih kuat peran pemuka agama menjadi penting dan membangun manusia serta memotivasi agar produktif dan berdaya juang. (din)