Jakarta (pilar.id) – Nilai impor Indonesia pada Februari 2024 tercatat sebesar 18,44 miliar Dollar AS, mengalami penurunan sebesar 0,29 persen dibandingkan dengan Januari 2024.
Namun, terjadi peningkatan sebesar 15,84 persen jika dibandingkan dengan Februari 2023. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor nonmigas sebesar 2,12 persen, sementara impor migas naik sebesar 10,42 persen.
Berdasarkan golongan penggunaan barang, penurunan impor pada Februari 2024 dipicu oleh turunnya impor bahan baku ataupun penolong sebesar 1,28 persen.
Sementara itu, impor barang konsumsi naik 5,05 persen, dan barang modal naik 0,44 persen. Beberapa produk impor barang konsumsi yang meningkat pada Februari 2024 antara lain monitor, mesin pendingin udara (AC), beras, mobil listrik, dan senjata.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan, “Penurunan impor bahan baku/penolong di Februari 2024 sejalan dengan menurunnya Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia. Indonesia perlu mengantisipasi tren pelemahan perekonomian global dan perlambatan manufaktur di beberapa negara dengan meningkatkan ekspor ke negara mitra dagang yang masih tumbuh kuat manufakturnya seperti India dan AS.”
Beberapa produk utama impor nonmigas Indonesia dengan penurunan terbesar pada Februari 2024 antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) yang turun sebesar 23,93 persen; logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) 22,26 persen; kapas (HS 52) 21,59 persen; kain rajutan (HS 60) 20,10 persen; serta biji dan buah mengandung minyak (HS 12) 18,13 persen.
Sementara itu, pulp dari kayu (HS 47) menunjukkan kenaikan impor terbesar pada Februari 2024 dengan 56,27 persen; diikuti tembakau dan rokok (HS 24) yang naik 23,00 persen; bahan bakar mineral (HS 27) 16,94 persen; perangkat optik, fotografi, sinematografi (HS 90) 15,37 persen; serta pupuk (HS 31) 15,05 persen.
Impor nonmigas Indonesia didominasi oleh Tiongkok, Jepang, dan Thailand dengan total pangsa 52,27 persen. Negara utama asal impor dengan penurunan terdalam pada Februari 2024 adalah Pakistan, diikuti Swedia, Afrika Selatan, Prancis, dan Kanada.
Selama periode Januari-Februari 2024, total impor Indonesia sebesar 36,93 miliar Dollar AS, meningkat sebesar 7,49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan impor nonmigas sebesar 7,60 persen dan migas sebesar 6,88 persen. (hdl)