Kepolisian Indonesia baru saja membongkar industri film porno di Jakarta. Jujur saya agak terkejut, bagaimana industri ini ternyata muncul di Indonesia. Beberapa kasus yang kami catat muncul hanya dalam bentuk terbatas. Seperti distribusi diam-diam, video pribadi yang bocor ke publik, atau konten porno di media online.
Catatan kami, ada beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada munculnya industri film porno di Indonesia, antara lain perkembangan teknologi internet.
Internet telah membuat penyebaran konten porno menjadi lebih mudah dan murah. Pelaku industri film porno dapat dengan mudah membuat dan menyebarkan kontennya melalui situs web, media sosial, atau aplikasi pesan instan.
Kedua, tentu saja, maraknya peningkatan permintaan konten porno. Ada permintaan yang terus meningkat untuk konten porno, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pendidikan seksual, meningkatnya keterpaparan terhadap konten porno, dan perubahan sosial dan budaya.
Ketiga, bisa jadi semua bermuara pada lemahnya penegakan hukum. Penegakan hukum terhadap pornografi di Indonesia masih belum optimal. Hal ini membuat pelaku industri film porno merasa aman untuk menjalankan bisnisnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, industri film porno di Jakarta ini telah beroperasi sejak tahun 2022. Para pelakunya menggunakan media sosial untuk menggaet pemeran film porno, yang sebagian besar adalah selebgram, artis, dan foto model.
Mereka kemudian membuat film porno di sebuah rumah produksi di Jakarta Selatan. Film porno tersebut kemudian disebarkan ke tiga situs web berbayar.
Penangkapan para pelaku industri film porno ini merupakan langkah positif dalam upaya pemberantasan pornografi di Indonesia. Namun, diperlukan upaya yang lebih kuat dari pemerintah dan masyarakat untuk mencegah munculnya industri serupa di masa depan.
Sebut saja meningkatkan pendidikan seksual. Pendidikan seksual yang memadai dapat membantu masyarakat untuk memahami bahaya pornografi dan cara melindungi diri darinya.
Lalu memperkuat kesadaran masyarakat. Masyarakat perlu didorong untuk lebih peduli terhadap masalah pornografi dan melaporkannya kepada pihak berwajib jika menemukannya.
Memperkuat penegakan hukum. Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum terhadap pornografi agar pelakunya dapat dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tapi sekali lagi, saya selalu berpikir, pornografi berhubungan dengan rasa ingin tahu dan kebutuhan mendasar manusia, yakni seks. Tapi itu tadi. Ternyata ada di Indonesia.
Dan level pornografi sebagai masalah sosial jika tidak dikelola dengan baik, akhirnya terjadi. Di Indonesia, pornografi merupakan hal yang ilegal. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Undang-undang tersebut melarang segala bentuk produksi, distribusi, dan konsumsi pornografi.
Sampai di sini, bisa jadi, sebagian dari kita mulai membanding-bandingkan industri atau produksi film porno dengan kegiatan prostitusi. Dan beberapa kali dalih yang muncul di kalangan pelaku adalah ekonomi.
Ya, ini tentu hanya asumsi. Bahwa problem ekonomi dapat berkontribusi pada tumbuh kembangnya industri pornografi. Logikanya sederhana. Bahwa kemiskinan dapat membuat seseorang merasa putus asa dan mencari pelarian. Pornografi dapat menjadi salah satu pelarian tersebut.
Ketika seseorang tidak berpenghasilan tetap, seseorang merasa tidak berguna dan tidak percaya diri. Pornografi dapat menjadi cara untuk meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri.
Hal lain, ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial dapat membuat seseorang merasa tidak puas dengan kehidupannya. Pornografi dapat menjadi cara untuk melarikan diri dari kenyataan.
Selain itu, problem ekonomi juga dapat membuat seseorang lebih mudah terpapar dengan konten pornografi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti minimnya akses pada pendidikan seksual. Pendidikan seksual yang memadai dapat membantu masyarakat untuk memahami bahaya pornografi dan cara melindungi diri darinya.
Kemungkinan lain, kurang akses ke informasi dan hiburan. Internet telah membuat pornografi menjadi lebih mudah diakses. Dampak klasik juga muncul sebagai akibat kurangnya pengawasan dari orang tua. Orang tua yang sibuk bekerja atau kurang peduli dengan anak-anak mereka dapat membuat anak-anak lebih mudah terpapar dengan konten pornografi.
Di negara-negara berkembang, pornografi sering dicari oleh orang-orang yang ingin melarikan diri dari kemiskinan dan ketimpangan sosial. Lalu di negara-negara maju, pornografi sering dicari oleh orang-orang yang merasa stres karena tekanan pekerjaan dan kehidupan.
Pada masa krisis ekonomi, pornografi sering dicari oleh orang-orang yang merasa putus asa dan tidak memiliki harapan.
Tentu saja, tidak semua orang yang mengalami problem ekonomi akan terlibat dalam industri pornografi. Namun, problem ekonomi dapat menjadi faktor risiko yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap pornografi.
Apapun, penangkapan para pelaku industri film porno di Jakarta ini merupakan langkah positif dalam upaya pemberantasan pornografi di Indonesia. Namun, diperlukan upaya yang lebih kuat dari pemerintah dan masyarakat untuk mencegah munculnya industri serupa di masa depan. ***