Pontianak (Pilar.id) – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pontianak mengalami peningkatan di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebutkan peningkatan itu sebesar meningkat 0,55 poin. Tahun 2022, tercatat IPM Kota Pontianak di angka 80,48 persen. Sedangkan tahun 2021 di angka 79,93 point.
Lanjut Edi nilai itu mengantarkan Kota Pontianak dengan IPM tertinggi di Provinsi Kalbar dan peringkat kelima tingkat kota se-Kalimantan.
Edi menjelaskan bahwa peningkatan di bidang pendidikan turut memberi andil dalam mendongkrak IPM. Rerata lama sekolah juga mengalami peningkatan di tahun 2022 tercatat 10,44 tahun, meningkat 0,01 poin dibanding tahun 2021. Oleh karena itu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Artinya rata-rata lama sekolah di Kota Pontianak selama kurun waktu tujuh tahun terakhir menunjukkan tren meningkat,” kata Edi saat menyampaikan berbagai capaian dan keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sepanjang tahun 2022 terangkum dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Pontianak Tahun Anggaran 2022.
Edi Rusdi Kamtono memaparkan capaian-capaian tersebut lewat pidato pengantar LKPJ Tahun Anggaran 2022 dalam rapat paripurna di Ruang Rapat DPRD Kota Pontianak, Senin (3/4/2023).
Selain soal peningkatan IPM, Edi juga menyampaikan turunnya jumlah penduduk miskin di Kota Pontianak tahun 2022.
Penurunan penduduk miskin itu sebesar 4,46 persen, dari tahun sebelumnya yang berada di angka 4,58 persen. Lalu tingkat pengangguran terbuka Kota Pontianak tahun 2022 turun menjadi 9,92 persen, dibandingkan tahun 2021 di angka 12,38 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sebesar 4,98 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 4,60 persen,” pungkas Edi. (din)