Jakarta (pilar.id) – Ibadah Haji merupakan salah satu rukun dalam agama islam yang harus dijalankan oleh para umat muslim. Dan bagi umat muslim, bisa berkunjung ke Makkah untuk menjalankan haji memang sebuah impian sekaligus panggilan nurani.
Namun, di tengah masa peralihan pandemi Covid-19 menjadi endemi ini, Otoritas Arab Saudi memang masih memberikan batasan terkait jumlah jamaah haji yang bisa datang dan beribadan di sana. Indonesia, hanya mendapatkan kuota sebanyak 100.051 jamaah haji saja.
Tetapi, di tengah proses pemberangkatan dan pelaksanaan ibadah haji, ternyata ada puluhan jamaah haji yang berangkat melalui travel secara mandiri dan tidak masuk dalam kuota yang telah ditentukan tersebut. Akibat ulah dari travel nakal ini, para jamaah haji non kuota tersebut tertahan dan dipulangkan oleh pihak imigrasi.
Terkait dengan kejadian tersebut, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan akan memberikan sanksi paling tegas kepada travel yang tidak menyelenggarakan layanan haji sesuai peraturan.
“Kita akan berikan sanksi yang paling tegas karena tidak boleh mempermainkan nasib orang, mempermainkan keinginan ibadah orang itu dosa besar,” kata Menag di Mekkah, Senin (4/7/2022).
Pernyataan Menag tersebut menanggapi kasus terkait dipulangkannya 46 jamaah calon haji dengan visa mujamalah.
Sebelumnya ada informasi tentang puluhan calon haji tertahan di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah pada Kamis (30/6/2022). Mereka sebelumnya menumpang pesawat Garuda Indonesia dan tiba di Jeddah pada Kamis (30/6/2022) pukul 23.20 Waktu Arab Saudi.
Perusahaan yang memberangkatkan jamaah furoda (non-kuota) tidak resmi itu adalah PT Alfatih Indonesia Travel. Perusahaan ini beralamat di Bandung, Jawa Barat, tidak terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag).
Sebelumnya Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Hilman Latief mengatakan sebanyak 46 calon haji furoda yang menggunakan visa tidak resmi dan tertahan di Jeddah, sudah dipulangkan ke Tanah Air.
“Ada jamaah yang kemarin sempat terdampar di Jeddah, kondisinya sehat-sehat mereka sudah kembali ke Indonesia,” kata Hilman.
Hilman mengatakan 46 orang tersebut sudah mengenakan pakaian ihram namun tidak melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), bukan travel yang biasa memberangkatkan jamaah haji khusus.
Hilman mengingatkan masyarakat agar memilih perusahaan yang memberangkatkan jamaah haji harus terdaftar secara resmi. (fat)