Jakarta (pilar.id) – Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) akan menggelar Jambore Stroke Indonesia perdana, pada 28 hingga 30 Oktober 2022, di Yogyakarta.
Wakil Sekjen Yastroki, Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr dr Tugas Ratmono mengatakan, jambore tersebut diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dari penyakit mematikan, seperti stroke.
“Saya kira itu betul-betul menjadi seperti suatu tonggak kebangkitan kita semua, atau tonggak kesadaran kita semua untuk membangun penanganan stroke mulai dari hulu sampai hilir,” kata Tugas, di Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Tugas menjelaskan, jambore ini sekaligus menjadi kegiatan promotif dan preemtif dari penyakit stroke. Sehingga kasus stroke di Indonesia diharapkan dapat menurun drastis.
“Dan juga angka kematiannya akan menurun,” kata dia.
Tugas mengatakan, dampak tertinggi dari penyakit stroke adalah kecacatan. Karena itu, diperlukan penanganan secara baik.
Dia mengapresiasi Yastroki cabang Yogyakarta yang telah mengisiniasi kegiatan Jambore Stroke Indonesia sebagai rangkaian dari peringatan hari stroke sedunia. Dalam kegiatan ini juga menggandeng Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia (Perdossi).
“Jambore ini ada temanya, berbagi energi sehat untuk membangun negeri. Dan tujuannya adalah bagaimana kita membangun kesadaran kita semua, awareness terhadap khususnya pencegahan stroke,” kata Tugas yang juga sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Pusat Jambore Stroke Indonesia.
Ditambahkan Tugas, kegiatan ini akan berlangsung secara hybrid. Panitia menargetkan 300 orang dapat hadir secara offline di Yogyakarta, sedangkan kurang lebih sebanyak 10.000 orang akan mengikuti secara virtual.
“Direncanakan juga tanggal 30 ada kirab di Malioboro, mulai dari hotel Grand Inna Malioboro nanti akan finish di sana, ada namanya Museum Serangan Umum 1 Maret,” kata Tugas. (ach/hdl)