Bogor (pilar.id) – Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Firdaus, menilai, peran sektor pertanian sangat besar dalam menjaga stabilitas negara, tak hanya soal pangan. Bahkan potensi sektor pertanian sangat besar sebagai industri yang menjanjikan investasi.
Menurut Firdaus, potensi pertanian dalam menjaga stabilitas harus bisa dijaga dengan cara meningkatkan produktivitas. Apalagi, berdasarkan hasil penelitiannya, produksi merupakan faktor kunci dan faktor penentu dari keberlangsungan usaha.
“Jadi selain penyediaan bibit bermutu dan pengairan yang cukup, juga ada faktor pemupukan yang harus tepat dan berimbang. Tentunya upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) yang lebih ramah lingkungan dan penanganan pasca panen agar nilai tambah lebih besar lagi diperoleh petani,” kata Firdaus dalam keterangan persnya, Sabtu (4/12/2021).
Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEM IPB, Sahara, menegaskan bahwa industri pertanian merupakan faktor pendukung utama dalam memulihkan ekonomi nasional. Pertanian jadi faktor penting dalam mendorong kedaulatan pangan. Utamanya saat menghadapi ancaman krisis global.
“Terlepas dari berbagai tantangan dan kondisi ekonomi, termasuk pandemi COVID-19, industri pertanian terbukti mampu bertahan dan terus tumbuh positif,” kata Sahara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) pertanian pada kuartal IV tahun 2020 tumbuh sebesar 2,59 persen (year on year/yoy). Sedangkan serapan tenaga kerja di sektor pertanian mencapai di 29,5 persen per Februari 2021, bahkan meningkat 0,36 persen dari tahun sebelumnya.
Di samping itu, sektor pertanian juga menjadi satu-satunya sektor yang bertumbuh positif disaat pandemi Covid 19, yakni sebesar 2,59 persen (yoy). Kemudian di kuartal II 2021, pertanian tumbuh tinggi sebesar 12,93 persen (yoy). Sementara ekspor pertanian pada tahun 2021 meningkat lebih dari 47 persen.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menyebut Industri pertanian bisa jadi penggerak utama dalam pemulihan ekonomi nasional. Apalagi selama dua terakhir, sektor pertanian menjadi pilar utama perekonomian nasional yang konsisten tumbuh dan menyumbang 14,3 persen terhadap PDB nasional pada kuartal III 2021.
Bahkan menurut Bhima, sektor pertanian memiliki prospek yang cerah untuk pasar saham yang sedang booming. Misalnya potensi pada nilai jual e-commerce dan digitalisasi di sektor keuangan.
“Buktinya emiten-emiten saham berbasis komoditas pertanian dan perkebunan tercatat mengalami kenaikan yang signifikan selama masa pandemi. Beberapa investor global bahkan meyakini ditengah tantangan pemulihan ekonomi, performa sektor pertanian akan menjadi champion dalam jangka panjang,” kata Bhima.
Mengenai hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri menyampaikan terimakasih atas dukungan semua pihak terhadap jalanya pembangunan sektor pertanian. Kata dia, saat ini pemerintah tengah fokus pada upaya peningkatan produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kami terus mendorong peningkatan produksi pertanian dengan berbagai bantuan seperti perbenihan, pembekalan petani milenial dan pengenalan alsintan,” ujar Kuntoro. (her)