Meulaboh (pilar.id) – Antisipasi sebaran wabah penyakit kuku mulut (PMK), Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat mulai memperketat pemeriksaan ternak sapi dan kerbau menjelang tradisi meugang menyambut Idul Adha 1443 Hijriyah.
“Kita perketat pemeriksaan ternak ini agar tidak ada hewan ternak sapi, kerbau yang terjangkit wabah penyakit kuku dan mulut untuk disembelih,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Danil Adrial di Meulaboh, Senin (4/7/2022).
Tradisi meugang di Aceh merupakan tradisi di mana sebagian besar warga Aceh membeli daging segar sapi dan kerbau dalam jumlah banyak untuk dikonsumsi bersama keluarga. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Idul Fitri serta Idul Adha setiap tahunnya.
Dikatakan Danil, untuk itu, pihaknya sudah mulai memperketat pemeriksaan kesehatan hewan menjelang tradisi meugang, guna memastikan tidak ada ternak yang terjangkit PMK untuk dijual kepada masyarakat.
Hal ini juga dilakukan agar nantinya setiap daging segar yang dijual ke masyarakat, dipastikan agar benar-benar aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Salah satu cara yang dilakukan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, kata dia, pihaknya memperketat pemeriksaan hewan ternak sapi dan kerbau di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.
Tidak hanya itu, kata dia, pemeriksaan kesehatan juga dilakukan di sejumlah kantong-kantong penyembelihan ternak di Aceh Barat seperti di setiap ibu kota kecamatan, serta sejumlah lokasi lainnya yang sudah terdeteksi oleh petugas kesehatan hewan.
“Kalau ada ternak yang terjangkit PMK disembelih pada tradisi meugang, kami pastikan pedagang atau pemilik ternak akan mendapatkan sanksi tegas,” tandas Danil. (usm/hdl/ant)