Yogyakarta (pilar.id) – Setelah dua tahun absen akibat Pandemi Covid-19, Ajang olahraga dirgantara Jogja Air Show (JAS) 2022 kembali digelar pada 23 sampai 25 September 2022.
Kegaitan ini pun diselenggrakan di empat venue berebda yakni Terminal B Lapangan Udara (Lanud) Adisutjipto, Bukit Embung Sriten Gunung Kidul, Pantai Parangkusumo dan Depok Air Strip Bantul.
Ajang ini pun berhasil mewujudkan kolaborasi antara olahraga kedirgantaraan dan pariwisata. Sehingga, mampu mendongkrak jumlah pengunjung di lokasi wisata yang menjadi venue Jogja Air Show 2022. Dalam event tersebut, ditampilkan atraksi penerbangan pesawat dan atlet paralayang.
Di sisi lain, menurut Wakil Koordinator Lapangan Jogja Airshow 2022, Kadeck Dwi I. M, Jogja Air Show 2022 sekaligus menjadi momen untuk mengenalkan kedirgantaraan kepada masyarakat.
“Melalui kegiatan ini kami ingin memperkenalkan aerowisata. Dengan melibatkan para atlet paralayang, paramotor dan anggota Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) akan semakin menguatkan Yogyakarta sebagai destinasi aerowisata,” jelasnya, Minggu (25/9/2022).
Kadeck menambahkan, masing-masing venue menampilkan berbagai macam pertujukkan yang dapat dinikmati wisatawan. Diantaranya, Air Show Terbang Layang, Air Show Aeromodelling, Penerjunan Free Fall, Static Show Pesawat FASI, Lomba Paramotor, Lomba Paralayang juga diadakan kontes Aero Photography dan Drone Race.
Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati keindahan DIY dari pesawat dengan mengikuti joy flight yang melibatkan anggota FASI dengan menggunakan pesawat microlight seperti pesawat trike dan pesawat fixed wing dengan tarif yang sudah ditentukan.
Wisatawan dibawa terbang menuju Candi Prambanan dan seputaran Bandara Adisutjipto. Lebih lanjut, Kadeck menerangkan terdapat 30 penerbang dengan keahlian berbeda yang berasal dari berbagai pesawat dengan basic pesawat tempur, jupiter aerobatic team helikopter, hingga pesawat angkut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo pada puncak JAS 2022 di Landasan Pacu Depok, Bantul menuturkan ajang yang mengangkat tema ‘Cintailah Tanah Air dan Udara Indonesia’ ini dapat menjadi aktivitas yang dapat menimbulkan multiple effect. Adanya kolaborasi olahraga dirgantara dan pariwisata menjadi bagian untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif DIY
“Pemda DIY sangat mendukung agenda ini, karena setidaknya memberikan dua manfaat besar. Pertama, sebagai upaya dalam rangka memperkenalkan olahraga dirgantara dan transfer pengetahuan tentang kedirgantaraan. Manfaat kedua, kegiatan ini bisa menjadi bagian dari upaya promosi destinasi wisata,” kata Singgih.
Menurutnya, kegiatan dapat menjadi bagian dari promosi pariwisata maupun kedirgantaraan yang sangat bagus. Pihaknya mendukung dan mendorong area untuk penyelenggaraan Jogja Air Show menjadi spot tourism olahraga dirgantara. (riz/fat)