Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memastikan bahwa tindakan tak terpuji, seperti pungutan liar (pungli), akan mendapatkan sanksi tegas. Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser, kembali mengingatkan anggotanya untuk tidak terlibat dalam praktik pungli, dengan ancaman pemecatan sebagai konsekuensi.
“Di zaman Pak Wali Kota Eri Cahyadi, beliau sangat tegas sekali. Terkait dengan pungli, ketahuan dipecat itu, tidak ada teguran satu, dua, turunkan pangkat atau diskorsing tidak, (langsung) dipecat,” tegas M Fikser pada Sabtu (6/1/2024).
Sanksi tegas tersebut bukan hanya sekadar slogan, melainkan telah dibuktikan dengan pemecatan beberapa anggota Satpol PP yang terlibat dalam praktik pungli. Fikser menegaskan bahwa kebijakan ini sebagai langkah nyata dalam menjaga integritas lembaga.
“Itu bukan sekadar slogan, tapi itu dibuktikan dengan beberapa rekan kami yang dipecat karena melakukan tindakan yang tidak terpuji,” ungkapnya.
Fikser juga mengakui adanya oknum anggota Satpol PP yang terlibat dalam praktik pungli dengan Pedagang Kaki Lima (PKL). Oknum petugas tersebut membiarkan PKL berjualan apabila membayar pungli. Namun, Fikser menegaskan bahwa tindakan seperti itu tidak akan ditoleransi dan akan langsung berujung pada pemecatan.
“Teman-teman kami, kami sudah berulang kali kumpulkan. Kalau itu (pungli) dilakukan, kita tidak bisa lindungi. Anda harus menanggung risiko itu,” tegasnya.
Dalam upaya meminimalisir risiko terjadinya pungli, Fikser menerapkan rotasi penugasan anggota Satpol PP di lapangan setiap tiga hari sekali. Hal ini bertujuan untuk menghindari terbentuknya relasi yang berpotensi mengarah pada praktik pungli.
“Sehingga kita tidak menetapkan orang (personel) itu terus menerus di situ, jadi kita harus ganti. Jadi kami ada setiap tiga hari pasti ada pertukaran personel, sehingga tidak ada kesempatan dia untuk berkoloni, membangun relasi,” jelasnya.
Fikser menegaskan bahwa kepatuhan pada prosedur dan menjaga integritas adalah hal yang mutlak bagi anggota Satpol PP Surabaya. Ia berpesan agar anggotanya terus berkerja sesuai dengan aturan yang berlaku, menjaga integritas, dan mempertahankan kepercayaan publik sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
“Saya bilang sama teman-teman anggota Satpol PP, itu kalau bermain-main (pungli) begitu, saya pecat,” pungkasnya. Dengan langkah tegas ini, Pemkot Surabaya berharap dapat menciptakan lingkungan yang bersih dari praktik pungli dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik. (usm/hdl)