Banda Aceh (pilar.id) – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, di sela kunjungan kerjanya ke Aceh, Banda Aceh, sempat bertemu dengan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM).
Dalam acara diskusi bersama para pelaku UMKM tersebut, Jerry menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen membantu para pelaku UMKM untuk menembus pasar internasional.
Kemendag siap memberikan fasilitas dan bantuan, agar UMKM bisa melakukan ekspor hasil produksinya.
“Kami siap mensupport, memfasilitasi, karena memang tugas kita dan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada publik dalam hal perdagangan,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, di Banda Aceh, Jumat (18/3/2022).
Jerry mengatakan bantuan dan fasilitas yang disediakan untuk peningkatan UMKM dengan memberikan pelatihan, pencocokan bisnis, memastikan pertemuan dengan buyer secara kontinu sehingga produk mereka dapat dikomersialkan ke mancanegara.
“Kita penekanannya bagaimana UMKM bisa berkontribusi pada ekspor, karena ini salah satu instrumen pilar ekonomi dengan produk berkualitas dan punya kuantitas, itu adalah salah satu yang coba kita dorong,” ujarnya.
Jerry menyampaikan di Kemendag saat ini juga memiliki Free Trade Agreement (FTA) Center yang ada di lima kota. Lembaga tersebut dapat memberikan informasi terkait data akses perjanjian dagang yang dilakukan Kemendag.
Di mana, kata Jerry, sejauh ini Kemendag telah memiliki 25 perjanjian dagang di seluruh dunia yang tersebar di Benua Asia, Afrika, Eropa, Australia dan Amerika.
“Kalau ada produk dari Aceh, kita coba cari negara mana yang mau, kita identifikasi biar tepat sasaran karena semua negara berbeda minat produknya,” kata Jerry.
Selain itu, Jerry juga menyebutkan bahwa saat ini Kemendag memiliki 46 perwakilan dagang, sehingga dapat membantu pelaku usaha di Aceh dalam memastikan produknya bisa difasilitasi ke pasar internasional.
“Kita terus menggenjot ekspor UMKM, karena sektor ini telah berkontribusi banyak untuk negara, baik dari sisi pekerjaan maupun produksinya. Karena itu kita lakukan peningkatan ekspor, dan menggandeng pelaku usaha daerah khususnya Aceh,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Jerry juga menuturkan bahwa Kemendag tidak lagi berfokus pada ekspor barang mentah, melainkan dalam bentuk hasil produksi yang sudah diolah di dalam negeri.
Indonesia sudah bergeser dari ekspor komoditas rempah ke barang yang sudah diolah menjadi hasil industri. Meski belum semuanya berjalan, tetapi prosesnya terus digencarkan.
“Dalam perdagangan global kita menitikberatkan pada ekspor barang jadi, ini sudah menjadi komitmen kita,” katanya.
Dirinya menambahkan kalaupun Kemendag fokus pada ekspor barang hasil produksi, namun tidak mengabaikan kebutuhan masyarakat dalam negeri. Artinya ekspor dilakukan setelah bahan dinyatakan lebih.
“Intinya kita tidak akan melakukan ekspor barang kalau memang kebutuhan untuk nasional belum tercukupi,” demikian Jerry Sambuaga. (fat/antara)