Jakarta (pilar.id) – Data Kementerian Kesehatan RI, Selasa (13/9/2022), berkurang 741 kasus dibanding hari sebelumnya. Dengan demikian, jumlah pasien yang menjalani karantina maupun perawatan karena infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 tinggal 31.571 orang.
Data ini juga menyebutkan jika jumlah kasus Covid-19 bertambah 2.896, sehingga akumulatifnya sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020 sampai sekarang total 6.397.236 kasus.
Tambahan kasus pada Selasa paling banyak berasal dari DKI Jakarta sebanyak 1.061 kasus, disusul Jawa Barat 590 kasus, Jawa Timur sebanyak 339 kasus, dan Banten sebanyak 322 kasus.
Sementara jumlah penderita Covid-19 yang sembuh hari ini bertambah 3.617 orang dengan tambahan paling banyak berasal dari Jawa Barat sebanyak 1.417 pasien sembuh, disusul DKI Jakarta sebanyak 1.073, dan Banten sebanyak 261.
Dengan demikian jumlah akumulatif pasien Covid-19 yang sudah sembuh di Indonesia sejak awal pandemi sampai sekarang seluruhnya 6.207.858 orang.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 pada Selasa tercatat bertambah 20 orang sehingga jumlah akumulatif pasien yang meninggal dunia sejak awal pandemi sampai sekarang total 157.807 orang.
Pemerintah masih menjalankan upaya pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19, termasuk mengampanyekan penerapan protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi.
Pemerintah mendorong warga menjalani vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau dosis penguat pertama guna meningkatkan pertahanan tubuh terhadap serangan virus corona.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr. Erlina Burhan, SpP(K) mengatakan bahwa vaksinasi penguat dibutuhkan untuk meningkatkan kembali tingkat proteksi vaksin yang menurun setelah enam bulan.
“Seiring waktu, enam bulan kemudian menurun sehingga kita perlu booster (penguat) untuk meningkatkan kembali tingkat proteksi hingga kadar yang bisa melindungi,” katanya.
“Saya mengimbau kepada masyarakat, yang belum booster yuk segera booster karena kalau makin banyak yang booster, makin cepat kita menuju endemi,” kata dia. (din/ant)