Bangkalan (pilar.id) – Dampingi Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin meresmikan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Halal Center Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Kamis (13/1/2022), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukungannya agar ada area di Madura untuk ditetapkan sebagai Kawasan Industri Halal (KIH).
Khofifah juga berharap Pemerintah Pusat dapat mempercepat pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) di Bangkalan, Madura.
“Saat ini kami telah memiliki KIH di kawasan Kabupaten Sidoarjo, dan sedang disiapkan KIH di Gresik, kedepan kami akan terus menyiapkan kawasan yang berpotensi sebagai KIH. Dimana, salah satunya di Madura ini,” kata Khofifah
“Saya berharap Madura bisa diberi kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam massifnya perkembangan industri halal sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Madura, Jawa Timur dan nasional,” tambah dia.
Hingga saat ini, lanjut Khofifah, Pemerintah telah menetapkan tiga Kawasan Industri Halal di Indonesia yaitu masing-masing Bintan Inti Halal Hub di Kepulauan Riau, Halal Modern Valley di Serang, Banten dan Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur.
Karenanya, Khofifah berharap Madura juga bisa ditetapkan sebagai Kawasan Industri Halal Indonesia menyusul pesatnya pertumbuhan pasar atau industri halal akibat meningkatnya gaya hidup halal masyarakat dunia.
Dalam sambutannya Rektor UTM menyampaikan , Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2020/2021 menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen muslim untuk makanan dan minuman halal, farmasi dan kosmetik halal, serta pariwisata ramah muslim dan gaya hidup halal pada tahun 2019 mencapai nilai 2,02 triliun Dollar AS.
Tidak hanya itu, selanjutnya Khofifah menyebut bahwa konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2019 mencapai 144 miliar Dollar AS yang menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di sektor ini. Sektor pariwisata ramah muslim menjadikan Indonesia menduduki posisi ke-6 dunia dengan nilai 11,2 miliar Dollar AS.
Di sektor busana muslim, Indonesia merupakan konsumen ke-3 dunia dengan total konsumsi 16 miliar US Dolar. Sektor farmasi dan kosmetika halal Indonesia menempati peringkat ke-6 dan ke-2 dengan total pengeluaran masing-masing 5,4 miliar Dollar AS dan 4 miliar Dollar AS.
Kontribusi industri halal terhadap perekonomi nasional juga meningkat dilihat dari meningkatnya pangsa pasar sektor halal terhadap PDB pada 2016 sebesar 24,3 persen menjadi 24,86 persen di tahun 2020.
“Saya optimistis, jika Madura diberi kesempatan maka akan semakin mendorong percepatan pembangunan daerah dan penanggulangan kemiskinan,” tuturnya.
Sebagai informasi, Universitas Trunojoyo Madura mendirikan LPH Halal Center sebagai penanda bentuk kesiapan Madura menjadi kawasan industri halal untuk percepatan kesejahteraan masyarakat.
Inisiasi pengembangan kawasan industri halal yang telah dimplementasikan oleh UTM di antaranya, kawasan industri halal produk olahan garam, kawasan industri halal produk olahan daging sapi, kawasan industri halal produk olahan rempah (jamu) Madura, olahan jagung, kawasan wisata halal Lon Malang, serta Indonesia Islamic Science Park (IISP). (usm)