Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi IX DPR RI atau yang membidangi masalah kesehatan, Netty Prasetiyani meminta pemerintah segera membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas kasus gangguan ginjal akut pada anak. Data terbaru menunjukkan, sudah terdapat 245 kasus gangguan ginjal akut di Indonesia dan sebanyak 141 di antaranya meninggal dunia.
“Selain fokus pada upaya pengobatan korban, pemerintah juga harus fokus pada investigasinya agar kasus ini terang benderang,” kata Netty, di Jakarta, Selasa (25/10/2022).
Menurut Netty, pembentukan tim TGIPF sangat penting karena penyakit tersebut sudah merenggut ratusan nyawa. Di sisi lain, masyarakat masih sangat terbatas informasinya terkait kasus tersebut.
“Apa sebenarnya yang terjadi? Ratusan nyawa anak Indonesia, calon generasi penerus bangsa melayang, tapi informasi penyebabnya masih gelap dan sangat terbatas,” kata Netty.
TGIPF, lanjut Netty, nantinya harus bekerja transparan dan independen dalam melakukan investigasi agar hasilnya dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan. Termasuk, apakah ada faktor lain penyebab terjadinya kasus tersebut, di luar dugaan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Menurutnya, aparat penegak hukum harus memberikan sanksi yang keras apabila ditemukan unsur kelalaian maupun kesengajaan. “Pastikan pula tidak ada kepentingan bisnis dan politik dalam kasus ini. Sangat tidak berperikemanusiaan jika ada oknum atau kelompok yang mengambil kesempatan di tengah kesulitan,” tegas Netty.
Dia berharap kejadian ini harus menjadi momentum bagi perbaikan tata kelola industri farmasi di Indonesia yang sehat, fair, kompetitif dan pro kepentingan rakyat. Menurutnya, pengawasan obat dan makanan harus dilakukan super ketat, karena sebuah kesalahan dapat berakibat fatal.
“Apalagi dari informasi yang beredar, disoroti pula soal produsen obat yang bahkan sebagiannya tidak memiliki situs resmi yang bisa diakses publik,” katanya. (ach/din)