Jakarta (pilar.id) – Prabowo Subianto, capres dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), mendapatkan perhatian publik sebagai tokoh yang paling layak menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Jakarta (LSJ), terkait calon presiden pada tahun 2024.
“Dalam survei LSJ, hasilnya menunjukkan bahwa ketika responden ditanya secara terbuka tanpa menyebutkan nama tokoh, Prabowo Subianto menjadi top of mind publik yang paling dianggap layak menggantikan Presiden Jokowi,” kata Direktur Riset LSJ, Fetra Ardianto, dalam konferensi pers online pada Senin (3/7/2023).
Dari total responden, lanjut dia, sebanyak 27,5 persen spontan menyebutkan nama Prabowo ketika ditanya tentang tokoh yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi.
Di peringkat kedua, capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, mendapatkan 19,1 persen. Sedangkan di peringkat ketiga, capres dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Anies Baswedan, mendapatkan 15,2 persen.
Urutan berikutnya diisi oleh Ridwan Kamil dengan 4,5 persen, Sandiaga Uno dengan 3,9 persen, Erick Thohir dengan 3,5 persen, Mahfud MD dengan 3,2 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 2,9 persen.
Selanjutnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan 2,4 persen, Airlangga Hartarto dengan 2,1 persen, Andika Perkasa dengan 1,9 persen, dan Muhaimin Iskandar dengan 1,8 persen.
Adapun Puan Maharani mendapatkan 1,5 persen, Khofifah Indar Parawansa dengan 1,4 persen, Tri Rismaharini dengan 1,2 persen, dan Habib Rizieq Shihab dengan 0,9 persen.
“Faktanya, elektabilitas tokoh-tokoh lainnya tidak signifikan untuk dipertimbangkan sebagai calon presiden 2024,” ujar Fetra.
Survei ini dilakukan pada tanggal 20-29 Juni 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sampel survei mencakup seluruh warga negara Indonesia yang berusia minimal 17 tahun atau memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Jumlah sampel sebanyak 1200 responden yang dipilih secara acak sistematis. Tingkat margin of error survei ini adalah kurang lebih 2,83 persen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Data dikumpulkan melalui wawancara telepon oleh petugas terlatih menggunakan kuesioner sebagai panduan. Responden terdiri dari 50 persen pria dan 50 persen wanita, dengan 60 persen tinggal di pedesaan dan 40 persen di perkotaan.
LSJ juga melakukan quality control terhadap hasil wawancara dengan mengambil sampel acak sebesar 20 persen dari total sampel yang dilakukan oleh supervisor LSJ. (hdl)