Jakarta (pilar.id) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan maksud dari diksi menjijikkan yang pernah ia lontarkan ketika mengawal kasus pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Menurutnya, diksi tersebut dilontarkan Mahfud setelah mengetahui hasil pemeriksaan yang diketahui banyak drama.
“Kata menjijikkan maksud saya, mereka menjelaskan kepada penyidik dan timsus bagaimana menyesalnya drama pelecehan itu. Itu karangan, tapi menjijikkan!” kata Mahfud dalam Akbar Faizal Uncensored, di Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Ia juga menjelaskan terkait diksi ‘hanya orang dewasa yang tahu’, masih terkait dengan drama kasus pelecehan seksual. Meskipun hanya sebuah karangan, tapi dibuat skenario seperti seolah-olah sedang melihat film pornografi.
“Tapi sama juga, ketika Sambo mengatakan ada upaya perkosaan di Magelang ya menjijikkan lagi cerita-ceritanya yang menyertai itu, drama-dramanya itu menjijikkan,” sambung Mahfud.
Menurut Mahfud, apabila memang terjadi drama pemerkosaan maka perlu dilakukan rekonstruksi oleh hakim dan polisi. Menurutnya, bagian ini tidak terlalu penting.
“Tapi menjijikkan itu dalam konteks cerita-ceritanya seperti cerita porno yang brutal. Kesaksian-kesaksiannya seperti itu, faktanya saya tidak tahu,” tegasnya.
Ia menyesalkan berbagai anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa terjadi penyimpangan seksual yang dilakukan Sambo. Mahfud menilai, anggapan tersebut terlalu jauh.
“Ternyata masyarakat itu cerdas juga ya jangkauannya itu, oh iya bisa ditafsir begini, lalu ditafsirkan ke perilaku orangnya,” kata Mahfud. (ach/fat)