Gresik (pilar.id) – Setiap bulan Ramadhan, selalu ada ibadah dan tradisi unik yang kembali dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Selain aneka makanan khas, aneka tradisi membangunkan orang sahur, termasuk tradisi mencari lailatur qadar di malam-malam tanggal ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.
Masyarakat Kabupaten Gresik juga memiliki tradisi serupa. Di setiap malem ganjil akhir Ramadhan, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur membuka pagelaran tradisi. Utamanya di malam ke-25 puasa Ramdhan atau disebut Malem Selawe.
Tradisi ini sempat tidak digelar selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Namun, tahun ini Pemkab Gresik memutuskan untuk kembali menggelar tradisi Malem Selawe.
Bupati Gresik, H Fandi Akhmad Yani di Gresik, Rabu (27/4/2022(mengatakan tradisi itu merupakan tradisi peninggalan para wali, yang kini terus dilestarikan turun menurun oleh masyarakat Gresik.
Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani mengatakan, tradisi itu dilaksanakan dengan berziarah ke makam Sunan Giri, sekaligus melaksanakan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid.
“Kami bersyukur, dengan dibukanya kembali tradisi ini ribuan peziarah lokal maupun luar daerah datang ke Gresik untuk berziarah ke Makam Sunan Giri,” katanya.
Hal ini, kata Gus Yani, berdampak langsung pada perputaran ekonomi di Gresik, sebab para pedagang memanfaatkan momentum ini untuk berjualan, dari mulai kuliner, mainan anak hingga fesyen.
“Alhamdulillah masyarakat Gresik terutama pedagang dapat kembali menikmati tradisi Malem Selawe di wisata religi Sunan Giri. Tentu, ini berdampak positif bagi pedagang terutama pelaku UMKM, ekonominya berangsur pulih dan meningkat,” kata Gus Yani.
Gus Yani berharap, tradisi tahunan ini dapat terus dijaga dan dilestarikan, sebab masyarakat mendapat dua manfaat sekaligus, pertama mengasah spiritualitas dan yang kedua adalah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sebelumnya, Pemkab Gresik meniadakan pagelaran Malam Selawe selama dua tahun terakhir di wilayah itu, karena untuk menghindari keramaian akibat pandemi COVID-19 serta mencegah kedatangan orang luar Gresik ke wilayah itu. (fat/tra)