Jakarta (pilar.id) – Selebgram Dhatu Rembulan mengatakan, terdapat perbedaan besar posisi wanita di era serba digital. Wanita kini memiliki banyak pilihan, antara bekerja di dalam atau luar rumah.
“Bekerja di rumah, misalnya jualan online, jadi conten creator atau jenis pekerjaan lainnya yang dikerjakan setelah menyelesaikan tugas rumah dan keluarga,” kata Dhatu, di Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Dulu, lanjut Dhatu, sebelum era digital berkembang pesat, wanita lebih condong ke peran domestik. Wanita hanya memiliki pilihan bekerja di luar rumah atau menjadi ibu rumah tangga.
“Padahal, peran wanita dibutuhkan tidak hanya untuk membangun diri dan keluarganya, tetapi juga membangun masyarakat dan negara,” kata Dhatu.
Istri dari vokalis The Changcuters Mohammad Tria Ramadhani ini menambahkan, kendala utama bagi wanita adalah menumbuhkan keinginan untuk selalu mengaktualisasi diri. Padahal, peluang di sektor digital bagi perempuan sebenarnya sangat terbuka lebar.
“Hanya saja, faktanya memang masih terdapat digital gender gap,” kata Dhatu.
Dilihat dari parameter internet usage di Asia Pasifik, misalnya, internet usage laki-laki sebesar 54,6 persen dan perempuan hanya 41,3 persen. Lalu, dari sisi pengguna media sosial, laki-laki mencapai 52,6 persen dan perempuan 47,4 persen.
Dhatu menjelaskan, pemicu digital gender gap adalah masih adanya keterbatasan akses dan minimnya kemauan untuk memanfaatkan teknologi digital dan internet di kalangan wanita. Selain itu, pemanfaatan digital yang tidak berkesadaran juga menjadi salah satu faktornya.
“Contoh, terlalu mengekspose ranah pribadi sehingga memicu kejahatan,” kata dia.
Karena itu, Dhatu berpesan, wanita harus belajar menguasai gawainya sendiri. Gawai adalah identitas pribadi. Karena, gawai menyimpan data-data privasi yang sangat sensitif dan terlarang diketahui orang lain.
“Ketika wanita dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi ini dengan baik, maka semakin besar kita akan menjadi wanita yang berdaya, baik di kehidupan nyata maupun kehidupan digital,” tutup Dhatu. (ach/hdl)