Jakarta (pilar.id) – Agustus lalu, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan telah menyatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi trend setter busana muslim dunia.
Sebab, Indonesia memiliki banyak potensi busana muslim dan merupakan negara dengan umat muslim terbesar di dunia. Salah satu strategi yang coba diterapkan oleh Mendag Zulkifli adalah dengan memasarkan busana muslim Indonesia ke negara-negara Afrika.
Selain Afrika, Kemendag juga menargetkan pangsa pasar busana muslim dari negara di Asia Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur dan Timur Tengah. Mendag mengaku sengaja memilih negara-negara tersebut daripada negara Barat.
“Negara-negara yang tadi saya sebutkan itu, tentu uangnya ada dan tidak begitu cerewet,” ujar Zukifli dalam jumpa pers Jakarta Muslim Fashion Week 2022 di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
“Kalau ke Afrika kita bisa kirim sepatu 10 dolar AS, bisa kirim kerudung yang harganya 2 dolar AS, dan itu dibeli oleh orang-orang sana. Oleh karena itu, kita akan coba menembus pasar baru ini,” katanya.
Untuk merebut pasar Asia Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur dan Timur Tengah, diperlukan konsistensi untuk selalu hadir dalam berbagai pameran di negara-negara tersebut.
Menurut Zulkifli, Indonesia harus terus menjalin hubungan agar industri fesyen muslim Indonesia bisa terus bergerak di luar negeri.
“Kalau ingin menembus pasar enggak bisa sekali datang, harus berkali-kali. Kita harus membangun hubungan langsung, kalau enggak dibangun enggak akan mudah. Kalau kita bisa bangun hubungan yang berkelanjutan kita bisa menguasai pasar,” ujar Zulkifli.
Zulkifli juga mengatakan bahwa industri fesyen Indonesia miliki potensi yang besar di pasar internasional. Karya-karya dari desainer lokal pun dianggap mampu bersaing secara global.
“Ini memang potensinya besar, kita punya orang yang punya talenta, desainer-desainer hebat. Saya percaya diri bahwa kita memang bisa, dan kita bisa tembus pasar internasional itu,” katanya.
Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan Kementerian Perdagangan akan terus mendorong industri fesyen muslim Indonesia agar bisa menjadi pusat mode dunia dalam beberapa tahun ke depan. (fat)