Gresik (pilar.id) – Bagi wisatawan domestik, kunjungan ke Masjid Jami’ menjadi bagian dari rangkaian perjalanan wisata religi di Kabupaten Gresik.
Masjid yang terletak sekitar satu kilometer dari Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim ini, menurut catatan, dibangun oleh Nyai Ageng Pinatih, tokoh perempuan Gresik yang mendidik dan membesarkan Sunan Giri.
Masjid yang mengalami kebakaran hebat dan sambaran petir ini sempat direnovasi beberapa kali di masa pra kemerdekaan, yakni di tahun 1712, 1751, 1786, 1806 dan 1927.
Pembangunan bertahap kembali dilakukan pada tahun 1955. Di bagian serambi utara dan selatan mulai dibangun dan dilengkapi tempat wudlu di lantai dasar.
Kemudian pada tahun 1977, bagian kanan dan kiri serambi masjid dibangun lagi bangunan bertingkat. Lalu tahun 1978 dibangun sebuah kantor dan tempat wudlu di bagian utara dan selatan. Pada tahun 1982 masjid ini menambah kantor di di bagian selatan.
Konstruksi soko guru dan atap kayu masih dipertahankan hingga kini. Masjid yang terletak di seberang alun-alun kota Gresik ini relatif ramai di bulan ramadan. Belasan anak-anak mengikuti kegiatan belajar membaca Al Qur’an di lantai dasar.
Sementara di selasar utama, sejumlah jamaah juga terlihat membaca Al Qur’an atau beristirahat sambil menunggu kumandang azan maghrib.
Sebelum azan maghrib, ratusan pengunjung dibagikan nasi bungkus dan minuman untuk berbuka puasa. (muk/hdl)