Mataram (pilar.id) – Menjelang penyelenggaraan MotoGP Mandalika 18 hingga 20 Maret 2022, pemerintah melalui Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram, Nusa Tenggara Barat mulai melakukan pengawasan produk makanan. Hal ini dilakukan karena potensi orang yang datang dan menonton balapan akan mencapai ratusan ribu orang.
Sehingga, selain diperlukan stok makanan yang mencukupi, juga keamanan dan kondisi dari makanan tersebut harus terjaga. Kepala BBPOM Mataram I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, di Mataram, Jumat (18/2/2022), mengatakan jumlah penonton MotoGP dipekirakan bisa mencapai 100 ribu hingga 125 ribu orang.
Jumlah tersebut empat kali lipat lebih banyak dibandingkan penonton balap motor internasional World Superbike (WSBK) yang digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada 19-21 November 2021.
“Dengan jumlah penonton yang mencapai ratusan ribu orang, maka sangat diperlukan dukungan Badan POM dalam pengawalan keamanan pangan bersama pemangku kepentingan lainnya,” katanya.
Menjelang MotoGP, kata dia, Badan POM sebagai otoritas pengawasan obat dan makanan mendukung penuh suksesnya perhelatan internasional MotoGP 2022 melalui pengawalan keamanan pangan dengan mengusung tema “Keamanan Pangan MotoGP Mandalika Mendukung UMKM Berdaya Saing Menuju Pemulihan Ekonomi Nasional”.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka penguatan pengawasan pangan adalah pengawalan sarana distribusi, refresment pengawasan keamanan pangan bagi 163 orang petugas penyuluh dan pengawas di kabupaten/kota.
Selain itu, lanjut Gusti Adhi, pengadaan 1.000 lembar stiker komitmen keamanan pangan MotoGP 2022. Sebanyak 200 lembar di antaranya telah diserahterimakan ke Dinas Kabupaten Lombok Tengah, sebagai wilayah penyelenggaraan MotoGP Mandalika.
BBPOM Mataram juga melakukan pengawasan keamanan pangan menjelang MotoGP di lima kabupaten/kota di Pulau Lombok, dengan target sasaran pelaku usaha
pangan siap saji, yakni restoran, hotel dan ritel pangan baik secara mandiri maupun terpadu dengan pemerintah daerah setempat.
“Kami lakukan pengawasan terhadap area kuliner di Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok Timur, kawasan wisata tiga gili di Kabupaten Lombok Utara, dan area pelabuhan di Kabupaten Lombok Barat,” ujarnya.
Pada awal Februari 2022, kata Ayu Adhi, pihaknya juga telah merealisasikan sebanyak 21 sarana usaha yang memenuhi ketentuan dan diberikan stiker. Sebanyak 11 pelaku usaha pangan di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, dan 10 pelaku usaha pangan di Kota Mataram.
BBPOM Mataram juga akan melakukan pengawasan keamanan pangan pada pelaksanaan MotoGP, berupa pengambilan sampel dan uji cepat pangan, food security RI-1/VVIP.
“Kami juga akan memberikan edukasi/KIE kepada masyarakat dengan membuka stand pameran di area Sirkuit Mandalika,” katanya. (lin/fat/antara)