Jakarta (pilar.id) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga dalam kunjungannya ke Papua, menyempatkan diri untuk datang ke Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat.
Museum tersebut dibangun sebagai upaya melestasikan warisan budaya Suku Asmat yang merupakan salah satu suku asli dari Papua. Bintang pun menyatakan dukungan serta apresiasinya pada upaya pelestarian warisan budaya Asmat tersebut.
“Saya sampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada bupati, pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Asmat yang terus menjaga dan melestarikan kebudayaan serta tidak melupakan sejarah peradaban nenek moyang di Asmat,” ujar Menteri PPPA dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (8/8/2022).
Saat kunjungan ke Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat, Bintang menjelaskan, kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara karena suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai kebudayaannya terus terjaga.
Pihaknya melihat berbagai macam koleksi karya seni peradaban Suku Asmat, seperti ukiran dan patung kayu, yang dikurasi secara mandiri oleh pemilik karya seni itu sendiri, juga masyarakat lokal. “Karya seni Suku Asmat memiliki keunikan dan ciri khas yang melahirkan identitas tersendiri bagi perajin seni Suku Asmat,” katanya.
Menteri PPPA menyatakan rasa bangga atas edukasi luar biasa yang dihadirkan oleh Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat untuk generasi penerus.
“Asmat memiliki warisan budaya yang patut dilestarikan, sejati-nya warga Asmat dan juga masyarakat terkait harus saling mendukung satu sama lain dan mendorong dalam pelestarian warisan budaya juga pertumbuhan ekonomi kreatif,” kata Menteri PPPA.
Keindahan alam dan budaya peradaban yang melimpah di Kabupaten Asmat, Papua merupakan aset dan kekayaan tangible yang sejatinya harus diperhatikan kelestarian dan potensi pengembangannya.
Kabupaten Asmat yang lahir dari pemekaran, telah tumbuh berkembang menjadi kabupaten yang memiliki potensi besar pada pariwisatanya.
Sebagai suku asli, Asmat juga mendapatkan penghargaan dunia sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). (fat)