Pontianak (Pilar.id) – Pameran arsip yang digelar untuk memeriahkan HUT Pemprov Kalimantan Barat diperpanjang. Pameran yang semestinya berjalan selama empat hari, kemudian diperpanjang hingga akhir bulan Februari 2023.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi pihaknya mengakomodir permintaan pengunjung agar pameran arsip diperpanjang.
“Galeri arsip, setiap hari terbuka untuk siapa saja. Terkait dengan perpanjangan waktu pameran, bisa kami akomodir. Terkait materi yang dimaksud, akan kami tampilkan hingga sebulan kedepan. Jadi tematik tentang Sejarah Kalbar tetap menjadi yang utama dalam sebulan,” jelas Sugeng di Pontianak, kemarin.
Ia berharap dari pameran yang digelar dapat membangun kecintaan dan kepedulian mahasiswa dan pelajar, termasuk para guru guru tentang arsip, melalui Pameran Arsip ini.
“Pada generasi muda ini perlu di bangun kembali kesadaran pentingnya merawat arsip, sehingga terjaga kelestariannya.Karena arsip sebagai memori kolektif bangsa,” sambung Sugeng.
Sugeng menyebutkan pada pameran pihaknya menghadirkan sebanyak 525 Koleksi arsip, yang penempatannya pun diatur sedemikian rupa, sehingga memudahkan pengunjung untuk melihatnya.
Sementara itu pameran arsip yang digelar itu menarik minat pelajar, mahasiswa serta guru-guru sejarah di Kota Pontianak. Salah satunya, Guru Sejarah SMA Negeri 7 Pontianak Ivnawati mengatakan sangat terkesan dengan pameran yang di adakan ini. Dan berharap bisa di perpanjang.
“Pameran ini sangat menarik. Siswa kami sangat antusias untuk melihat tokoh Kalbar dari berbagai daerah yang berjuang dan mempertahankan kemerdekaan dari bangsa asing, baik Belanda, Inggris, jepang serta tentara Nica, ” ujarnya.
” Meski ada beberapa tokoh pejuang lokal yang belum dapat di pamerkan, semoga kedepan koleksi Dinas Kearsipan semakin lengkap,” tambahnya.
Pameran Arsip yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke 66 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ini menarik minat terutama mahasiswa, pelajar tak terkecuali guru guru untuk hadir. Kehadiran mereka terkait dengan materi pameran tentang Sejarah Pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat.
Pada pameran kali ini, DPK Kalbar menampilkan perjalanan terbentuknya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang di awali dengan Kalimantan Barat pada masa Pra Kemerdekaan, Kalimantan Barat setelah Kemerdekaan (Masa Nica Belanda dan RIS),Masa NKRI, sampailah pada Kalimantan Barat berstatus Provinsi Otonom serta materi arsip lainnya.
“Harapan saya semoga tokoh-tokoh pejuang dari daerah kalimantan Barat bisa diangkat menjadi pahlawan Nasional, seperti, (pangeran kuning, Rahadi oesman, M. Ali Anyang). Sementara ini Kalbar sudah memiliki dua pahlawan Nasional yakni Abdul Kadir yang bergelar Raden Tumenggung Setia Pahlawan serta dr. Raden Rubini Natawisastra. Sebagai guru Sejarah, besar harapan kami sejarah lokal bisa diangkat kedalam kurikulum mata pelajaran disekolah SD-SMA. Sehingga putra putri Kalbar dapat mengenal, mempelajari dan merasakan perjuangan leluhur kami yang berjuang dari Kalbar,” harap Ivna. (din)