Jakarta (pilar.id) – Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia di era globalisasi. Dalam konteks ini, Pancasila diharapkan menjadi filter agar Indonesia tidak kehilangan arah di masa depan.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Razilu, menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi secara bijaksana. “Manfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk menyebarkan konten dan narasi positif yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Razilu saat menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Lahir Pancasila.
Razilu mengajak seluruh komponen bangsa untuk mengarusutamakan Pancasila dengan metode dan cara kekinian. Hal ini penting dalam menghadapi bonus demografi yang akan menjadikan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa. “Dengan semangat Pancasila yang kuat, saya yakin seluruh tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia akan dapat diatasi. Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik di tengah krisis global,” ujarnya di Lapangan Upacara Kemenkumham, Sabtu, 1 Juni 2024.
Keberhasilan ini tidak lepas dari sumbangsih gotong royong seluruh anak bangsa dengan ideologi Pancasila sebagai fondasi utama. Razilu juga menyampaikan rasa syukur dan bangga karena bangsa Indonesia telah terbukti dewasa dalam berdemokrasi, berbangsa, dan bernegara. “Kita patut bersyukur dan bangga bahwa bangsa Indonesia telah terbukti menjadi bangsa yang dewasa,” ucapnya, menyampaikan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi.
Ajakan Merawat Pancasila
Mengakhiri pidatonya, Razilu mengajak seluruh komponen bangsa untuk bergotong royong merawat Pancasila melalui peringatan Hari Lahir Pancasila. “Kita harus bekerja sama dan berkolaborasi menjaga kerukunan dan keutuhan sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila,” tutupnya.
Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”. Tema ini mengandung makna bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat.
Dengan peringatan ini, diharapkan semangat Pancasila terus menjadi jiwa pemersatu bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan. (usm/ted)