Jakarta (pilar.id) – Baim Wong mendaftarkan Citayam Fashion Week sebagai merek dagang ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Di lihat dari sisi psikologi, langkah Baim Wong tersebut adalah cerminan orang kebanyakan, yakni ingin pengakuan.
Psikolog sekaligus Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta, Wahyu Aulizalsini, menjelaskan, dalam psikologi ada yang namanya teori Maslow tentang teori kebutuhan manusia. Salah satunya ialah kebutuhan akan dihargai atau diakui dan hang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri.
“Jadi setiap orang mau, agar keberadaannya selalu diakui oleh orang lain,” kata Liza kepada pilar.id, Selasa (26/7/2022).
Biasanya, kata Liza, kalau seseorang dianggap tidak ada atau bahkan tidak penting, maka yang orang tersebut akan tersinggung dan menjadi marah. Itulah sebabnya, setiap individu perlu menghargai dan mengakui keberadaan individu lainnya. Siapapun orangnya.
Langkah Baim Wong mendaftarkan Citayam Fashion Week, bisa jadi salah satu hal penting untuk dirinya agar dapat diakui oleh orang lain. “Keren ya, hebat ya, itu ungkapan pujian yang membuat orang lain menjadi merasa dihormati. Kenapa? Karena akan dianggap yang dilakukan memiliki nilai tinggi,” jelasnya.
Ada juga individu agar diakui dan dihormati, sengaja mengenakan pakaian atau simbol-simbol, yang terkait dengan jabatan, pangkat, penghargaan, dan lain sebagainya. Semua itu sebenarnya sederhana, supaya keberadaan dirinya merasa diakui dan dihormati.
Kata dia, orang yang sudah mendapatkan pengakuan, akan lebih percaya diri. Kalau orang tersebut sudah percaya diri, maka semuanya akan terasa mudah.
“Tetapi sekali lagi kita tidak niat sebenarnya Baim Wong. Kita tidak bisa mengukur niat seseorang. Bisa saja memang dia punya niat seperti itu (membantu anak-anak Ciyatam Fashion Week). Itu hal yang bagus,” ujar Liza.
Baim Wong mendaftarkan Citayam Fashion Week lewat PT Tiger Wong Entertainment pada 20 Juli 2022, melalui nomor JID2022052181. Menurutnya, upaya tersebut dia lakukan agar fenomena ini tidak musiman aliar bisa tahan lama.
“Citayam Fashion Week ini bukan milik saya, ini milik mereka semua, ini milik Indonesia. Saya hanyalah orang yang punya visi menjadikan Citayam Fashion Week sebagai ajang untuk membuat tren ini menjadi wadah yang legal dan tidak musiman. Yang paling penting bisa memajukan fashion Indonesia di mata dunia,” tulis Baim Wong di Instagramnya, @baimwong.
Inisiatif ini dilakukan Baim Wong karena sang istri, Paula Verhoeven, yang mengerti dunia fashion. Paula melihat fenomena Citayam Fashion Week adalah gerakan masyarakat yang peduli dengan dunia fashion. Menurutnya Baim, fashion di Indonesia tidak harus mahal melainkan harus bangga ketika memakainya.
“Kebanggaan itu adalah achievement yang harus dibudidayakan, bagaimana caranya? Orang-orang dengan mimpi besar yang harus membantu mereka. Bukan karena kepentingan bisa dapat berapa, tapi visinya itu mau dibawa sejauh apa. Dan sejauh apa kita percaya dengan tujuan itu,” tulisnya.
Iapun sadar langkah untuk membuat Citayam Fashion Week menjadi legal miliki risiko yang besar.
“Terlalu banyak risiko ketika kita mempunyai cita-cita atau tujuan yang besar, karena membuat sesuatu menjadi besar pasti memerlukan biaya. Saya juga sudah bilang ke Bonge, Roy, Kurma, dan Jeje,” lanjutnya. (her/hdl)