Jakarta (pilar.id) – Pasar Prawirotaman berhasil mewakili DI Yogyakarta dalam Lomba Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas tingkat Nasional tahun 2023.
Saat ini, Pasar Prawirotaman yang terletak di Jalan Parangtritis ini tengah masuk tahap verifikasi lapangan oleh Badan POM RI dan Kementerian Perdagangan RI.
“Beberapa waktu lalu Pasar Prawirotaman mengikuti lomba di tingkat DIY dan dikirim ke pusat mewakili DIY menjadi salah satu nominasi dari enam pasar dalam Lomba Pasar Pangan Berbasis Komunitas,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, Rabu (8/3/2023).
Dikatakan Ambar, pasca direvitalisasi tiga tahun lalu Pasar Prawirotaman yang bertransformasi menjadi pasar tradisional dengan konsep modern yang dilengkapi fasilitas eskalator, lift dan keranjang belanja untuk pembeli.
Terdiri dari empat lantai, blok para pedagang disusun dengan zonasi masing-masing berdasarkan jenis pangan dan barang yang dijual seperti blok daging, sembako, sayur, buah hingga pakaian. Di samping itu, pasar ini juga menyediakan inovasi Pojok Tes Kit yang berfungsi untuk mendeteksi kandungan bahan berbahaya pada pangan.
“Selain itu, ada juga stikerisasi lapak bagi pedagang berdasarkan hasil uji tidak mengandung bahan berbahaya. Kami berupaya menjaga dan memastikan keamanan bahan-bahan makanan untuk masyarakat,” paparnya.
Adapun hasil survey Pasar Prawirotaman berdasarkan data Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta, mencapai 96,55 persen dengan nilai baik (B) dimana survei berfokus pada kelayakan lokasi pasar, bangunan pasar, sanitasi, tempat pembuangan sampah dan perilaku bersih dan sehat pedagang.
Sementara itu, Perwakilan Tim Verifikator Badan POM RI, Nur Allimah Yunita menyebut tahapan penilaian lomba Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas diawali dari seleksi tingkat provinsi oleh BPOM berdasarkan dokumen kementerian terkait, tahap verifikasi lapangan serta penentuan juara.
“Kriteria penilaian seperti dukungan pemerintah daerah (Pemda) atau lembaga, penerapan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi, hasil monitoring dan evaluasi sampling pengujian pangan, hasil survei pasar, temuan dan tindak lanjut, inovasi pasar serta peran komunitas,” tutupnya. (riz/fat)