Denpasar (pilar.id) – Selasa (16/8/2022) malam jelang peryaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77, masyarakat dari Desa Adat Panjer, Denparas, Bali menggelar pawai obor dan parade seni di Kota Denpasar.
Kegiatan ini, dilakukan oleh para yowana atau pemuda pemudi dari Desa Adat Panjer demi menyemarakkan malam jelang hari kemerdekaan Indonesia ke-77.
“Ada sembilan banjar yang terlibat, acaranya yang pertama kita pawai itu istilahnya kita jemput masing-masing banjar (lingkungan adat) dan finish di lapangan, dilanjutkan upacara tanpa bendera kemudian atraksi parade obor,” kata I Putu Gede Susantana 32 tahun selaku Ketua Sabha Yowana Panjer.
Susantana menuturkan bahwa pawai obor ini merupakan kegiatan rutin dari kumpulan sekaa teruna di Panjer sejak 2016 silam, namun sempat terhenti dua tahun karena pandemi COVID-19.
Kini pawai obor tersebut kembali dibangkitkan dengan tujuan memeriahkan dan memperingati hari kemerdekaan RI, sekaligus dimaknai sebagai kegiatan kebersamaan untuk mempersatukan warga Panjer.
Dalam kegiatan tersebut, Susantana menyebut partisipasi sekaa teruna dalam pawai obor ditandai dengan menurunkan minimal 15 obor. Dengan total paling sedikit 135 obor dalam pawai, mereka saling jemput menjemput di lingkungan banjar.
Ketua LPM Kelurahan Panjer Anak Agung Ngurah Agus Sudarmawan yang turut ditemui di lokasi menuturkan bahwa ajang kreatifitas bergengsi antar sekaa teruna ini merupakan sinergi para kelompok remaja dan pemerintah Desa Adat.
“Kita semua adat maupun dinas tetap bertanggung jawab mendidik regenerasi muda untuk mencintai tanah air, yang pasti semua kegiatan disini untuk menghargai jasa pahlawan. Ini salah satu motivasi kami agar generasi muda tetap mengingat bagaimana perjuangan pahlawan,” kata Agus di Denpasar.
Selain pemerintah desa mendukung berupa dana, juga mendukung agar seluruh warga Desa Adat Panjer baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua menyadari persatuan di desa adat tersebut.
“Seperti ini lah kami bergerak di Panjer bukan pecah-pecah tapi bendera kita di sini Panjer. Harapannya semuanya harus memaknai kemerdekaan RI dengan cara bekerja cerdas memanfaatkan teknologi dengan baik, tanpa melupakan warisan leluhur seperti seni budaya yang dikolaborasikan dengan kegiatan HUT RI,” ujar Agus kepada media.
Selama pawai obor yang berlangsung pada pukul 1O.00 WITA nampak para pemuda pemudi berpakaian identitas banjarnya masing-masing, berjalan beriringan membawa obor menyala dan memainkan gamelan dari garis awal Jalan Tukad Pakerisan dan berakhir di Lapangan Desa Adat Panjer. (fat)