Jakarta (pilar.id) – Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang memiliki banyak potensi pertanian. Mulai dari hasil pangan, holtikultura, perkebunan hingga perikanan.
Namun, hingga saat ini, produk yang dipasarkan ke luar daerah melalui jalur laut masih hanya terpaku pada produk beras. Hal ini, menurut Otoritas Pelabuhan Parigi perlu untuk ditingkatkan lagi.
Apalagi Pelabuhan Parigi yang ada di Kabupaten tersebut termasuk jalur tol laut. Sehingga, akan sia-sia jika fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menjual produk-produk dari Kabupaten Parigi Moutong.
“Salah satu faktor menentukan berkembangnya angkutan barang tol laut di kabupaten ini adalah komoditas muatan balik,” kata Kepala Pelabuhan kelas tiga Parigi Abdul Faisal Pontoh dihubungi dari Palu, Senin (18/4/2022).
Menurut dia, langkah yang dilakukan pemerintah setempat mencarikan pasar untuk komoditas di Bitung, Sulawesi Utara sudah tepat. Namun, perlu untuk ditingkatkan kembali.
Oleh karena itu, dengan gagasan dan langkah konkret dilakukan maka diharapkan pengusaha lokal asal Parigi Moutong lebih antusias menggunakan jasa angkutan kapal tol laut.
Ia menjelaskan, penggunaan jasa tol laut menguntungkan bagi pelaku usaha, karena Pemerintah Pusat telah memberikan kebijakan terhadap layanan tersebut dengan menetapkan subsidi, sehingga biaya angkut relatif lebih murah.
“Pasar dan produk/komoditas satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu dari pertemuan kami dengan Pemda setempat beberapa waktu lalu, kami mengusulkan melibatkan asosiasi dan pihak terkait lainnya, supaya beban pemerintah tidak terlalu berat,” ucap Faisal.
Ia menjelaskan, sejauh ini produk masuk lewat pelabuhan Parigi didominasi air mineral, sedangkan muatan balik ke Pelabuhan Bitung masih satu komoditas, yakni beras.
Padahal menurutnya, Parigi Moutong memiliki beragam komoditas unggulan yang dapat diangkut melalui jalur tol laut, hanya saja belum termanfaatkan dengan baik.
“Daerah ini memiliki produk pertanian yang baik mulai dari subsektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, termasuk perikanan. Saya kira, kalau Pemda nanti menemukan pasar lebih banyak di Manado dan Bitung, maka tidak menutup kemungkinan produk-produk lokal ini lebih masif masuk Sulawesi Utara,” kata Faisal
.
Ia menambahkan, saat ini trayek tol laut lebih pendek dari sebelumnya, karena Pelabuhan Tinombo untuk sementara dihapuskan dari rute perjalanan tol laut, karena dari hasil survei Kementerian Perhubungan satu tahun terakhir, tidak ada kedatangan dan muatan balik di Tinombo.
“Sektor transportasi laut juga dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, bila pemanfaatannya maksimal dan mendapat dukungan penuh Pemda setempat,” ujar Faisal. (fat/tra)