Surabaya (pilar.id) – Infeksi gigi dan penyakit mulut merupakan keluhan kesehatan yang paling umum di antara masyarakat. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri. Pengobatan sistemik menggunakan antibiotik telah digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi dan penyakit gigi dan mulut. Namun, penggunaan antibiotik seperti tetrasiklin dalam jangka waktu lama telah menyebabkan resistensi.
Inilah yang menginspirasi peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) untuk menciptakan sebuah produk bernama Dento-ßilaser. Produk ini menggabungkan teknologi Dentolaser Antimikroba dan Dentolaser Fotobiomodulasi untuk mempercepat penyembuhan penyakit gigi dan mulut. Inovasi ini merupakan hasil karya dari Prof. Dr. Suryani Dyah Astuti MSi, Prof. Dr. Ernie Maduratna Setiawatie drg, dan Deny Arifianto ST MT.
“Produk ini sangat penting karena kombinasi dua jenis laser dapat digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri, luka, dan mempercepat proses penyembuhan,” ungkap Prof. Suryani kepada media (22/5/2023).
Dento-ßilaser adalah produk baru berbasis fotonik non-invasif dengan bahan baku lokal yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 70 persen. Selain itu, biaya operasional yang lebih rendah membuat pengobatan melalui produk ini menjadi lebih terjangkau.
Produk Dento-ßilaser ini dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit gigi dan mulut, termasuk periodontitis, karies gigi, dan infeksi saluran akar atau endodontitis. Selain itu, produk ini juga memiliki manfaat lain seperti mempercepat penyembuhan setelah pencabutan gigi dan operasi, terapi akupunktur, dan penyembuhan infeksi kulit.
“Dentolaser FBM dapat dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi alat kesehatan yang diproduksi secara massal untuk mempercepat penyembuhan pasca pencabutan gigi, operasi periodontal, terapi akupunktur, dan fisioterapi,” tambahnya.
Prof. Suryani juga menekankan bahwa produk ini memiliki keunggulan tersendiri. Produk ini mudah digunakan, portable, non-invasif, mampu mempercepat penyembuhan luka, dan laser yang terdapat dalam produk telah diatur dengan baik sehingga tidak menyebabkan rasa sakit bagi pasien.
“Produk ini sangat penting karena metode pengobatan sistemik dengan antibiotik dan bahan kimia antimikroba belum optimal dalam mengatasi infeksi mikroba,” jelasnya.
Ke depannya, ia berharap produk ini dapat membantu dan menjadi solusi untuk masalah yang ada. Dengan harga yang lebih kompetitif, diharapkan masyarakat dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses layanan kesehatan.
“Semoga Dentolaser dan pengembangannya bermanfaat bagi masyarakat dan para dokter gigi di Indonesia berkenan menggunakan produk alat ini yang merupakan hasil uji klinik dengan efikasi yang baik,” harapnya. (hdl)