Surabaya (pilar.id) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melakukan peninjauan terhadap pengerjaan tanggul dan pengerukan sungai di Jalan Tengger Raya, Sambikerep, pada Jumat (23/2/2024). Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya banjir di kawasan tersebut. Saat ini, pembangunan tanggul sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai dalam dua minggu.
“Pengerjaan tanggul Alhamdulillah sudah hampir 80 persen, tengah-tengah sawah ini kita tutup dengan tanggul tetapi saluran tetap kita keruk semuanya. Pak Camat Benowo juga sudah berkoordinasi dengan warga karena di belakang rumah ada warung, juga kita buatkan tanggul dibelakangnya. Karena posisi di sini, tidak hujan pun banjir,” kata Wali Kota Eri.
Banjir yang terjadi pada Sabtu (17/2/2024) lalu di Jalan Tengger Raya disebabkan oleh luapan air dari Kabupaten Gresik dan perumahan di kawasan atas Jalan Tengger Raya. Oleh karena itu, Wali Kota Eri mengimbau agar setiap perumahan memiliki kolam tampung agar air tidak langsung masuk ke saluran sungai saat terjadi hujan deras.
“Kalau perumahan itu ada di dataran tinggi dan tidak punya kolam tampung, dia (perumahan) langsung membuang airnya ke sungai, maka seperti ini (Tengger Raya) dataran rendah terkena dampaknya,” ujar dia.
Selain itu, Wali Kota Eri juga menyampaikan bahwa telah berkoordinasi dengan Bupati Gresik terkait luapan Kali Lamong Gresik yang berdampak pada banjir di Surabaya Barat. Keduanya berencana untuk bertemu dengan PJ Gubernur Jawa Timur guna mencari solusi terkait persoalan tersebut.
“InsyaAllah kita juga akan ke Pak PJ Gubernur Jatim menyampaikan hal itu, untuk meminta tolong mengenai Kali Lamong. Mencari solusi seperti apa kalau meluap sehingga dampaknya tidak ke Gresik dan juga tidak ke Surabaya. Karena kali lamong ini juga bukan milik pemerintah kota,” kata dia.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, menjelaskan bahwa upaya pencegahan banjir di kawasan Jalan Tengger Raya telah dilakukan dengan pembangunan tanggul dan segera dilakukan peninggian jalan. Pengerjaan tanggul direncanakan akan selesai dalam dua minggu.
“Tanggul sudah 80 persen tinggal pasang kolom-kolom penguat, sebentar lagi kita selesaikan. Kita juga melakukan pengerukan ke arah hulu jadi sampai ke arah perumahan (Citraland). Pengerukan membutuhkan waktu karena jalan aksesnya harus kita cari. Jalan akses menuju saluran nanti melewati rumah penduduk yang kita perlukan koordinasi dengan lurah dan camat,” kata Syamsul.
Setelah pengerjaan tanggul selesai, DSDABM Surabaya akan fokus pada peninggian jalan, khususnya jalan cekung yang berpotensi menjadi tempat penampungan air.
“Peninggian jalan mulai jembatan hingga ke utara, rencananya akan ditinggikan mulai 20-30 cm supaya air tidak ngantong di spot-spot tertentu, agar air bisa langsung mengalir dan meluncur ke saluran,” pungkasnya. (rio/hdl)