Jakarta (pilar.id) – Gerhana matahari diprediksi akan terjadi di Indonesia pada Kamis (20/4/2023) besok.
Jika kondisi cuaca cerah, gerhana matahari ini akan bisa disaksikan di hampir seluruh wilayah Indonesia mulai Sabang hingga Merauke.
Di sisi lain, gerhana yang akan terjadi jelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah ini diperkirakan berbeda dengan yang pernah terjadi pada tahun 2019 lalu.
Dimana, tahun 2019 indonesia juga pernah mengalami gerhana matahari cincin. Sedangkan yang akan terjadi pada Kamis (20/4/2023) besok adalah gerhana matahari hibrida.
Lalu, apa bedanya gerhana matahari cincin dengan gerhana matahari hibrida? Berikut penjelasannya.
Gerhana matahari cincin merupakan fenomena astronomi yang langka. Gerhana mahatari cicin akan terjadi ketika Bulan berada dalam jarak yang lebih jauh dari Bumi dan terlihat lebih kecil daripada Matahari.
Sehingga, tidak mampu menutupi seluruh cakram Matahari. Oleh karena itu, wilayah yang berada di bawah jalur gerhana matahari cincin akan melihat Matahari seperti cincin api.
Gerhana matahari cincin juga merupakan fenomena langka dan hanya terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi sejajar secara tepat pada saat fase Bulan baru.
Sedangkan gerhana matahari hibrida merupakan jenis gerhana matahari lebih langka dan hanya terjadi pada kondisi tertentu.
Pada saat gerhana matahari hibrida terjadi, beberapa wilayah dapat melihat gerhana matahari total, sementara wilayah lainnya hanya melihat gerhana matahari sebagian.
Perbedaan antara gerhana matahari total dan gerhana matahari sebagian terletak pada bagian bayangan Bulan yang jatuh pada permukaan Bumi.
Wilayah di bawah bayangan Bulan yang lebih kecil akan melihat gerhana matahari total, sedangkan wilayah di bawah bayangan Bulan yang lebih besar akan melihat gerhana matahari sebagian.
Selain itu, gerhana matahari hibrida juga bisa bermula ketika mahatari terlihat seperti gerhana cincin dan kemudian berubah menjadi gerhana total selama beberapa saat, sebelum kembali menjadi gerhana cincin.
Dalam kedua jenis gerhana matahari ini, selalu diingatkan untuk tidak melihat langsung Matahari selama terjadinya gerhana matahari karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata.
Sebaiknya gunakan peralatan khusus atau lindungi mata dengan kacamata khusus yang dirancang untuk melihat gerhana matahari. (fat)