Jakarta (pilar.id) – Dalam rangka memperingati Hari Museum Indonesia 2022, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menggelar pameran lukisan temporer Goresan Tapak Tilas Perjuangan.
Acara ini diselenggarakan 12 sampai 16 Oktober 2022 di yang mengusung tema Museum Sebagai Sumber Inspirasi Bangsa di Ruang Sultan Agung, Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Suharja mengatakan tema yang diangkat sejalan dengan tema Hari Museum Internasional tahun 2022 yakni The Power Of Museums.
Lebih lanjut, melalui tema tersebut dapat memperkuat peran-peran museum di Indonesia sebagai sumber inspirasi masyarakat untuk mewujudkan indonesia maju yang berlandaskan pada identitas karakter dan jati dirinya.
“Kegiatan di isi dengan pameran temporer dengan tajuk Goresan Tapak Tilas Perjuangan yang menampilkan koleksi lukisan bertema perjuangan dari beberapa seniman yang salah satu pelukisnya merupakan tokoh pelaku sejarah. Gagasan utama pameran ini adalah mengkontekan karya seni dengan perjuangan, keduanya disatukan disatupadukan dalam bingkai nasionalisme,” terang Suharja, Kamis (13/10/2022).
Suharja menambahkan, hal ini menjadi pengingat bahwa siapapun dapat memberikan kontribusinya bagi perjalanan bangsa indonesia. Proses perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan, menjadi kisah menarik bagi para pelukis.
Menurutnya, peristiwa-peristiwa perjuangan dapat berubah menjadi berbagai tema lukisan yang sarat dengan makna dan simbol perjuangan.
“Di mata para seniman lukis, peristiwa perjuangan bisa menjadi inspirasi untuk menyampaikan pesan penting tentang semangat perjuangan dan rasa cinta tanah air. Selain itu, juga didukung 20 stand dari seluruh sekolah dan komunitas yang menunjukkan bagian dari mitra museum dalam menghidupkan ekosistem kemajuan kebudayaan untuk mewujudkan museum sebagai ruang inklusif kemajuan kebudayaan,”kata Suharja.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Cahyo Widayat menungkapkan, tema ini diangkat sebagai simbol pentingnya museum untuk bangkit kembali setelah dua tahun menutup pintu karena menghadapi pandemi.
Menurutnya, museum yang baik adalah muesum selalu berusaha menampilkan wawasan baru bagi masyarakat terkait dengan perkembangan yang terjadi di berbagai bidang. Museum dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga mampu untuk menepis anggapan bahwa museum sudah ketinggalan zaman.
“Museum harus bangkit dengan inovasi pengelolaan dan layanan yang semakin sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Diharapkan, melalui tema tersebut, dapat meningkatkan peran museum dalam melayani masyarakat dan menjadikan semangat bersama nilai sejarah dan budaya bangsa,” pungkasnya. (riz/fat)