Mandailing Natal (pilar.id) – Pemimpin Pondok Pesantren Musthafawiyah KH Musthafa Bakri Nasution mendoakan Menteri BUMN Erick Thohir diberi kesempatan untuk berbakti lebih besar lagi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Diketahui, Musthafawiyah merupakan pondok pesantren yang berpengaruh kuat terhadap pengembangan Nahdlatul Ulama (NU) di Sumatera. Dikenal sebagai salah satu pesantren tertua di Sumatra, ponpes ini berdiri pada 1912 atau 111 tahun silam, dan jadi cikal bakal lahirnya NU di Sumatera Utara.
Pendiri Ponpes Musthafawiyah Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily adalah salah satu ulama yang pertama kali menjadi pendiri NU di Pulau Sumatera.
“Hormat kami kepada Bapak Erick Thohir, Menteri BUMN, yang sangat berkhidmat kepada NU. Semoga takdir terbaik, Alloh berikan kepada Bapak Erick agar dapat berbakti lebih besar lagi kepada NKRI, dan semakin berkhidmat kepada NU,” ujar KH Musthafa Bakri.
KH Musthafa Bakri mengungkapkan hal tersebut dalam sambutannya pada acara Peringatan Satu Abad NU, Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat KAMUS, dan Pelantikan Pengurus Wilayah NU Sumatera Utara di Lapangan Merah, Ponpes Musthafawiyah, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (18/5/2023).
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), serta Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah.
Pengakuan atas dukungan Erick terhadap NU pun diakui oleh Gus Yahya. Dalam kesempatan itu ia mengatakan, hanya ada dua menteri di Kabinet Indonesia Maju yang tidak ragu menjadi keluarga besar Barisan Serba Guna NU (Banser).
“Yang pertama, Menteri Agama, yakni Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri BUMN, yakni Erick Thohir. Sementara itu, NU juga sudah bekerjasama dengan hampir semua kementerian,” ujar Gus Yahya.
Wapres NU
Sebelumnya, aktivis NU yang tergabung dalam Nusa Bangsa Indonesia (NBI) berharap agar kader-kader terbaik NU bisa maju sebagai Capres atau Cawapres.
“Jadi, kita tidak sedang mendukung satu orang kader NU, tapi ini beberapa kader NU yang dari hasil diskusi kami memang merupakan kader NU yang potensial, memiliki rekam jejak pengabdian kepada NU dan Bangsa Indonesia, bukan yang tiba-tiba NU,” tegas Anas Toha, Juru Bicara NBI, seperti dikutip dari beritajatim.com.
Saat itu dia menyebut tujuh kader NU memiliki potensi besar untuk maju sebagai Capres atau digandeng sebagai Cawapres. Beberapa nama itu adalah Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, KH Said Aqil Siraj, Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid, dan Ali Masykur Musa.
Disinggung soal nama Erick Thohir yang sudah menjadi anggota Banser, Anas menjawab diplomatis. “Sebagai kader NU, yang mengikuti proses kaderisasi di NU, kita juga berharap tokoh NU yang benar-benar berproses di NU sejak awal yang maju Pilpres, bukan kader dadakan,” tegasnya. (hdl)