Palembang (pilar.id) – Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) kembali menggelar salat istisqa, sebuah upacara doa memohon turunnya hujan kepada Allah SWT, sebagai respons atas masalah kekeringan dan meningkatnya kebakaran hutan serta lahan akibat dampak El Nino selama musim kemarau 2023.
Salat istisqa diselenggarakan di lapangan upacara depan Gedung Utama Presisi Mapolda Sumsel, Palembang, pada Jumat (13/10/2023) pagi.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol M. Zulkarnain SIK MSI, para Pejabat Utama Polda Sumsel, personel Polda Sumsel, serta masyarakat setempat. Salat ini dipimpin oleh imam dan khotib KH Agok Saripuddin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palembang.
Dalam khutbahnya setelah salat istisqa, KH Agok Saripuddin mengajak umat Islam untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Ia juga mendorong umat Islam untuk melakukan introspeksi diri, meminta ampun atas segala dosa, dan memperbanyak istighfar dengan harapan agar Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya.
“Dalam kondisi kemarau seperti sekarang ini, kita berdoa kepada Allah SWT untuk segera mengirimkan hujan agar masalah kekeringan dan karhutla dapat diatasi, serta untuk menyuburkan segala tumbuhan,” ujar ustadz tersebut.
Setelah salat istisqa, Kepala Biro SDM Polda Sumsel, Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo, menyampaikan pesannya. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang belakangan ini semakin mengkhawatirkan.
“Kami tidak bisa bekerja sendirian dalam mengatasi dan mengurangi karhutla. Permasalahan yang sedang terjadi di wilayah kami saat ini memerlukan perhatian bersama. Peran serta pemerintah daerah, para ulama, para pemangku kepentingan, dan seluruh komponen masyarakat sangat membantu,” ujarnya.
Selain menggelar salat istisqa, Polda Sumsel telah meluncurkan ‘Operasi Stop Karhutla’ sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi karhutla dan menjaga ketertiban masyarakat di Sumatera Selatan. Operasi ini melibatkan 325 personel Bantuan Kepolisian Operasional (BKO) dari Polda Sumsel dan personel tambahan lainnya untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla di tiga wilayah yang rawan terjadi karhutla, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), dan Kabupaten Musi Rawas (Mura).
“Melalui berbagai upaya ini, dengan dukungan dari berbagai pihak dan seluruh lapisan masyarakat, kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah karhutla di Sumsel,” tambah Kombes Pol Sudrajad. (hdl)